Ini Strategi Kementan Kembangkan Kawasan Perbenihan Jagung

Kompas.com - 02/08/2019, 13:37 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Bentuk dukungan bantuan yang diberikan ke petani berupa sarana produksi benih sumber, pestisida, dan pupuk.Dok. Humas Kementan Bentuk dukungan bantuan yang diberikan ke petani berupa sarana produksi benih sumber, pestisida, dan pupuk.

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian ( Kementan) terus fokus dalam mengembangkan kawasan perbenihan jagung berbasih korporasi petani.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Takdir Mulyadi mengatakan, bentuk dukungan bantuan yang diberikan ke petani berupa sarana produksi benih sumber, pestisida, dan pupuk.

Selain itu, Kementan akan melakukan penguatan kelembagaan kawasan korporasi melalui pengawalan, pembinaan, dan pendampingan dalam teknik produksi benih jagung.

"Kemudian dengan memberikan bantuan sarana produksi, alat mesin pertanian (alsintan), infrastruktur, dan akses pasar," ujarnya dalam rilis tertulis, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Kementan: Maksimalkan Alsintan dan Sumber Air untuk Hadapi Kemarau

Di samping itu, lanjutnya, dalam rangka penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), petani dibekali kemampuan teknis penangkaran benih jagung hibrida.

Hal itu bertujuan agar petani bisa membuat benih jagung hibrida secara mandiri.

"Kelompok tani di Kecamatan Jatirogo, Tuban, contohnya, saat ini sedang dilaksanakan percepatan tanam penangkaran benih jagung hibrida varietas Nasa 29 secara bertahap seluas 89,6 hektar (ha) dari target Provinsi Jawa Timur seluas 675 ha," lanjutnya.

Adapun kebutuhan benih jagung di Tuban meningkat secara signifikan setiap tahunnya.

Baca juga: Produksi Jagung Melimpah, Fadel Muhammad Apresiasi Mentan Amran

Dengan dilaksanakan percepatan gerakan tanam perbenihan jagung hibrida berbasis korporasi, maka Provinsi Jawa Timur nantinya dapat memenuhi kebutuhan benih jagung hibrida untuk wilayahnya.

Selain itu, cara ini juga bisa memangkas biaya produksi serta meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani.

"Harapan ke depan, Kabupaten Tuban dapat memenuhi ketersediaan benih jagung hibrida di wilayah Jawa dan sekitarnya secara mandiri dan berkesinambungan mulai dari hulu sampai hilir," ungkap Takdir.

Tentunya, tambah Takdir, akan dikelola dalam bentuk kelembagaan koperasi petani.

Tiga tahap

Takdir menyatakan kegiatan korporasi perbenihan ini akan dilaksanakan tiga tahap selama lima tahun.

Pada tahun pertama dan kedua difokuskan pada penguatan kelembagaan petani.

"Tahun ketiga dan keempat pada pengembangan kelembagaan ekonomi petani dan tahun kelima pada penguatan korporasi petani," ujarnya.

Dengan adanya korporasi ini, tegas Takdir, diharapkan petani tidak lagi menjual jagung berupa jagung konsumsi.

Baca juga: Petani Ini Sukses Budidayakan Jagung Warna-warni

"Selain itu petani dalam kawasan tersebut bisa mengakses permodalan melalui bank karena petani tersebut sudah terdaftar dalam korporasi," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Takdir, hitung-hitungannya usaha penangkaran benih jagung hibrida lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan jagung hibrida konsumsi.

Untuk diketahui, dengan biaya produksi calon benih sekitar Rp 7,2 juta per ha akan diperoleh hasil sebanyak 5 ton per ha.

Kemudian, harga jual calon benih ditaksir Rp 6.000 per ha sehingga perkiraan pendapatan sekitar Rp 22,8 juta per ha.

Baca juga: Menteri Pertanian: Daripada Sebarkan Hoaks, Lebih Baik Tanam Jagung

Sedangkan untuk perbandingan, benih konsumsi dengan biaya produksi calon benihjya senilai Rp 8,2 juta per ha dan akan diperoleh hasil 7 ton per ha.

"Harga jual jagung konsumsi Rp 3.000 per ha sehingga perkiraan pendapatan sekitar Rp 12,8 juta per ha. Ada selisih pendapatan perbenihan Rp 10 juta per ha lebih tinggi," bebernya.

Hasilnya, di samping petani mampu menyediakan benih sendiri juga dapat memperoleh pendapatan yang lebih layak dengan adanya sistem korporasi.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke