Atasi Kekeringan, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Kementerian PUPR

Kompas.com - 26/07/2019, 08:53 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengakui pihaknya terus mendorong petani memanfaatkan segala sumber air untuk atasi kekeringan.Dok. Humas Kementan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengakui pihaknya terus mendorong petani memanfaatkan segala sumber air untuk atasi kekeringan.

KOMPAS.com - Berbagai upaya tengah dilakukan pemerintah Indonesia untuk atasi kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

Salah satunya yang dilakukan Kementerian Pertanian ( Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) untuk memaksimalkan sumber air.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengakui pihaknya terus mendorong petani memanfaatkan segala sumber air.

“Bagi sawah yang sudah ditanami padi, bisa memanfaatkan sumber air yang ada. Jika sumber air sungai tidak tersedia, maka petani dianjurkan memanfaatan sumber air tanah," kata Sarwo Edhy melalui rilis tertulis, Kamis (25/7/2019).

Baca juga: Hadapi Kekeringan, Petani Boyolali Manfaatkan Sumur Pantek dan Sumur Dalam

Kementan jauh hari pun sudah melakukan berbagai antisipasi kekeringan dengan membangun atau memperbaiki sarana dan prasarana pertanian.

Kegiatan itu dilaksanakan agar produksi pangan nasional tidak terganggu.

Pada 2019, Kementan telah mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 67.037 hektar (ha).

Sementara itu, irigasi perpompaan yang dilakukan sebanyak 467 unit, irigasi perpipaan 138 unit, pembangunan embung/dam parit/long storage sebanyak 400 unit, dan cetak sawah seluas 6.000 ha.

Selain itu, Kementan juga akan mengantisipasi musim kemarau tahun ini melalui penyebaran informasi Prakiraan Iklim Musim Kemarau Tahun 2019 serta peningkatan kewaspadaan terhadap kekeringan kepada seluruh gubernur dan dinas provinsi terkait.

Kementerian Pertanian melakukan pompanisasi pada 9 desa di Kabupaten Karawang yang terancam puso pada puncak kemarau tahun ini.Dok. Humas Kementan Kementerian Pertanian melakukan pompanisasi pada 9 desa di Kabupaten Karawang yang terancam puso pada puncak kemarau tahun ini.

Pemanfaatan waduk

Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, untuk mengatasi kekeringan pihaknya tengah mengoperasikan 231 waduk.

Enam belas waduk utama dengan kapasitas tampungan di atas 50 juta meter kubik (m3) dan 215 waduk berkapasitas tampungan kurang dari 50 juta m3.

Dari 16 waduk utama, sebanyak delapan waduk memiliki tinggi muka air normal, yakni Cirata, Saguling, Betutegi, Wadaslintang, Bili-Bili, Kalola, Way Rarem, dan Ponre-Ponre.

"Sementara delapan waduk lainnya memiliki tinggi muka air di bawah normal, yakni Jatiluhur, Kedungombo, Wonogiri, Sutami, Wonorejo, Cacaban, Selorejo, dan Batu Bulan," sebut Hari.

Baca juga: Cegah Kekeringan, Kementan Fokus Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Air

Menurut pantauan per 30 Juni 2019, volume ketersediaan air dari 16 waduk utama tersebut sebesar 3.858,25 juta m3 dari tampungan efektif sebesar 5.931,62 juta m3. 

“Luas area yang bisa dilayani dari 16 bendungan tersebut adalah 403.413 ha dari total 573.367 ha,” jelas Hari.

Hari menambahkan, waduk dengan kondisi di bawah rencana akan mengalami penyesuaian pola tanam. Hal tersebut ditentukan oleh perkumpulan petani pengguna air atau P3A.

Selain waduk, Hari memastikan ketersediaan air dari 1.922 embung. Rinciannya 1.214 embung berfungsi normal (63,2 persen) dan 708 embung mengalami penurunan fungsi (36,8 persen). 

“Rata-rata seluruh embung mampu menyediakan air hingga dua sampai tiga bulan dengan total ketersediaan air 208 juta m3,” tutur Hari.

Baca juga: Kekeringan, 449 Hektare Padi di Kendal Terancam Gagal Panen

Kementerian PUPR juga menyiapkan pompa sentrifugal berkapasitas 16 liter per detik untuk menjaga ketersediaan air bersih konsumsi masyarakat.

Hari mengatakan, pompa yang disiapkan mencapai 1.000 unit yang tersebar di 34 provinsi.

“Tentunya apabila di situ memang ada air, baik dari tanah maupun sungai yang memang masih ada,” tutur Hari.

Sementara itu, untuk daerah yang memiliki curah hujan relatif sedikit sehingga cadangan air tanah terbatas, misalnya Gunung Kidul, Kementerian PUPR membuat sumur bor.

Baca juga: Atasi Musim Kemarau, Kementan Terjunkan Tim Penanganan Kekeringan

Hari mengatakan optimalisasi pemanfaatan sumur bor yang telah tersedia sebanyak 7.471 sumur bor tersebar di 34 provinsi juga akan dilakukan.

Selain itu, Sarwo Edhy melanjutkan, bagi petani yang belum menanam padi, disarankan untuk mengganti dengan tanaman lain (palawija) yang tahan dengan air.

Menurut dia, jika sumber air tersedia (sungai) petani bisa memanfaatkan dengan menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan). 

“Hal ini penting dilakukan oleh petani agar tanaman padi tidak puso. Petani bisa memanfaatkan banyuan pompa air untuk menyalurkan sumber air,” tutup Sarwo Edhy.

Terkini Lainnya
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke