KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan terus berupaya memperjuangkan harga minyak sawit agar dapat naik dan mengangkat kesejahteraan petani.
Hal tersebut diungkapkan Kementan saat menghadiri sidang senior official meeting Concil Of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang berlangsung selama dua hari di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan ini juga bertujuan untuk membangun hubungan kerja sama yang lebih erat lagi antar negara-negara penghasil minyak sawit.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan Antarjo Dikin mengatakan, bagi Indonesia pertemuan ini sangat penting dan bisa memberi kontribusi untuk meningkatkan ekspor.
"CPOPC juga berpotensi besar pada peningkatan pendapatan petani sawit, pengentasan kemiskinan, membuka akses lapangan pekerjaan, dan membuka peluang usaha lainya," ujarnya melalui rilis tertulis, Selasa (18/7/2019).
Apalagi, Indonesia adalah negara besar dengan total produksi sawit cukup banyak.
"Kami ingin petani sejahtera," katanya.
Antarjo mengatakan, dalam pertemuan itu Indonesia juga menekankan pentingnya penanganan isu lingkungan (sustainability) dan ancaman pencemaran kimia berbahaya dari proses minyak sawit.
Sebagai informasi, CPOPC kali ini merupakan pertemuan ke-18 dan pertemuan ke-7 untuk Ministerial Meeting (MM) dengan delegasi RI dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua SOM Indonesia yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kemenko Perekonomian.