4 Langkah Kementan Lawan Ancaman Gagal Panen

Kompas.com - 13/07/2019, 08:51 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian melakukan pompanisasi pada 9 desa di Kabupaten Karawang yang terancam puso pada puncak kemarau tahun ini.Dok. Humas Kementan Kementerian Pertanian melakukan pompanisasi pada 9 desa di Kabupaten Karawang yang terancam puso pada puncak kemarau tahun ini.

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian ( Kementan) menyiapkan upaya mitigasi kekeringan pada musim kemarau 2019.

Hal tersebut dilakukan agar kekeringan tidak berdampak lebih luas lagi.

Data Kementan menyebutkan terdapat sekitar 100 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan pada musim kemarau 2019, dengan total luas areal 102.654 hektar (ha) dan puso 9.940 ha.

Menurut Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, sebagian besar wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah tidak mengalami hujan lebih dari 30 hari.

Baca juga: Atasi Dampak Kekeringan, Kementan Gandeng 200 Personel TNI

Pemerintah khawatir kekeringan masih akan terus berlanjut pada beberapa bulan ke depan.

Oleh karena itu, pengamanan standing crop harus dilakukan bersama oleh aparat kemanan (TNI dan Polri), dinas pertanian, dinas pengairan, dan petani/kelompok tani.

“Kami telah meminta setiap kabupaten/kota mengoptimalkan sarana dan prasarana yang telah diberikan untuk memitigasi dampak kekeringan tahun 2019,” tutur dia.

Sementara itu, daerah yang masih memiliki potensi tanam padi diharapkan segera melakukan percepatan tanam dan didaftarkan pada Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Sumber air

Langkah pertama mitigasi yakni memanfaatkan sumber air.

Saat ini, terdapat 11.654 unit embung pertanian dan 4.042 unit irigasi perpompaan yang dibangun pada periode 2015-2018.

Sarwo meminta semua pihak terkait memprioritaskan dan mengawal pemanfaatan sumber-sumber air sebagai suplesi pada lahan sawah yang terdampak kekeringan.

“Segera identifikasi sumber air alternatif yang masih tersedia dan dapat dimanfaatkan melalui perpompaan dan irigasi air tanah dangkal,” kata dia.

Pemerintah akan memberikan insentif berupa saprodi, bibit, pupuk subsidi, hingga alat mesin pertanian (alsintan) bagi pemilik lahan yang bisa mempertahankan lahan miliknya dari alih fungsi lahanDok. Kementerian Pertanian RI Pemerintah akan memberikan insentif berupa saprodi, bibit, pupuk subsidi, hingga alat mesin pertanian (alsintan) bagi pemilik lahan yang bisa mempertahankan lahan miliknya dari alih fungsi lahan

Pemanfaatan alsintan

Kedua, alat mesin pertanian (alsintan) mendukung mitigasi kekeringan.

Pemerintah sudah mendistribusikan ribuan unit alat pompa yang mampu menghasilkan air pada kedalaman 20-25 meter.

Menurut dia, alat itu mampu menampung air sebanyak 1.500 meter kubik dan bisa mengairi seluas 50-70 ha lahan kering.

Hingga kini, jumlah pompa air yang sudah dialokasikan pada periode tahun 2015-2018 mencapai 93.860 unit dan 19.999 unit lainnya khusus pada daerah terdampak kekeringan.

Baca juga: Kementan: Maksimalkan Alsintan dan Sumber Air untuk Hadapi Kemarau

“Manfaatkan semua pompa air yang tersedia di daerah dan kerahkan Brigade Alsintan untuk membantu petani dalam mengamankan standing crop dan memitigasi kekeringan,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Sarwo, manfaatkan juga alsintan untuk melakukan percepatan tanam (padi, jagung, dan kedelai) pada daerah yang sumber airnya masih tersedia dan mencukupi.

Koordinasi dan pengawalan

Sementara itu, upaya mitigasi ketiga adalah koordinasi dan pengawalan air.

Untuk itu, Sarwo meminta untuk memonitor ketersediaan air di waduk dan bendungan.

Ia juga menganjurkan untuk mengutamakan jadwal irigasi pada wilayah yang standing cropnya terdampak kekeringan.

"Terapkan dan kawal gilir-giring air pada daerah irigasi yang airnya terbatas, serta lakukan penertiban pompa-pompa air ilegal di sepanjang saluran irigasi utama," pintanya.

Dengan berbagai alat yang dimiliki, serta kerja sama yang intens antar instansi, diharapkan semua lahan kering tersebut menjadi lahan produktif.

"Tentu kami berharap dengan berbagai bantuan ini semua pemanfaatan sumber air yang ada bisa kami atasi dengan mudah," tuturnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara simbolis memberikan bantuan alsintan dan asuransi pertanian kepada petani di Lapangan Sepak Bola Panji Larang, Desa Pacing Kecamatan Jatisari, Kabiupaten Karawang, Selasa (26/3/2019).Dok. Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara simbolis memberikan bantuan alsintan dan asuransi pertanian kepada petani di Lapangan Sepak Bola Panji Larang, Desa Pacing Kecamatan Jatisari, Kabiupaten Karawang, Selasa (26/3/2019).

Asuransi pertanian

Keempat, ungkap Sarwo, pemerintah juga telah memberikan perlindungan kepada petani dengan program AUTP.

Dalam program AUTP, biaya premi yang dibebankan sebesar Rp 180.000/ha/musim tanam.

Asal tahu saja, 80 persen atau Rp 144.000 premi tersebut ditanggung atau disubsidi pemerintah.

Jadi, petani hanya cukup membayar sebesar 20 persen atau Rp 36.000/ha/musim tanam.

Baca juga: Subsidi Asuransi Pertanian, Kementan Kucurkan Rp 163 Miliar

Jika terjadi kegagalan panen karena bencana alam kekeringan atau banjir dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), petani akan mendapatkan klaim ganti rugi atau pertanggungan asuransi sebesar Rp 6 juta/ha.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan ada sekitar 1 juta ha lahan padi yang dilindungi AUTP.

Adapun realisasi pelaksanaan AUTP di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mencapai 232.255 ha.

"Segera lakukan pengajuan ganti rugi bagi petani yang lahan sawahnya terkena puso dan terdaftar AUTP,” tegas dia.

Terkini Lainnya
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Kementan
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Kementan
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Kementan
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kementan
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Kementan
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Kementan
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Kementan
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
Kementan
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Kementan
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke