Tak Mau Ketinggalan Zaman, Pertanian Indonesia Gunakan Teknologi 4.0

Kompas.com - 12/07/2019, 12:30 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Pembangunan pertanian Indonesia tidak lagi bersifat klasik, tetapi sudah mengarah ke sistem pertanian modern dan penggunaan teknologi 4.0.Dok. Humas Kementan Pembangunan pertanian Indonesia tidak lagi bersifat klasik, tetapi sudah mengarah ke sistem pertanian modern dan penggunaan teknologi 4.0.

KOMPAS.com – Pembangunan pertanian Indonesia tidak lagi bersifat klasik, tetapi sudah mengarah ke sistem pertanian modern dan menggunakan teknologi 4.0.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR), Ujang Paman, mengapresiasi kemajuan tersebut.

Selain itu, ia menilai program Kementerian Pertanian ( Kementan) memacu peningkatan volume ekspor dan kesejahteraan petani.

Sebut saja program upaya khusus swasembada komoditas, akselerasi penggunaan alat mesin pertanian ( alsintan) dan mekanisasi, implementasi pertanian modern, serta orientasi bibit unggul.

Penggunaan bibit unggul tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga adaptif terhadap cekaman lingkungan.

Ujang menilai, program swasembada dan peningkatan produktivitas dapat menjaga keseimbangan tujuan pencapaian kesejahteraan petani dan pemenuhan permintaan pasar. 

Baca juga: Pakai Metode Bamele, Petani Bawang di Nganjuk Bisa Untung Besar

“Kebijakan Kementan menjalankan pengelolaan cadangan pangan yang masif melalui serap gabah bekerjasama dengan Bulog  perlu kita sambut baik. Selain itu, sistem Logistik Pangan Nasional yang sedang disusun oleh Badan Ketahanan Pangan harus diimplementasikan,” ujar Dekan Pertanian UIR dalam pernyataan tertulis, Jumat (12/7/2019).

Hal tersebut penting guna menata jalur distribusi dan infrastruktur pergudangan, dengan mempertimbangkan jadwal panen untuk komoditas pangan strategis.

“Lembaga seperti BULOG betul-betul harus mengutamakan pengadaan pasokan dari dalam negeri dengan upaya integrasi unit bisnis ke sektor produksi dan penyimpanan dengan teknologi yang lebih modern,” ujar dia.

Menurut Ujang, kebijakan harga yang lebih adil telah diupayakan Kementan melalui Program Serap Gabah Petani (Sergab).

Baca juga: Ekspor Beras Premium saat Kemarau, Bukti Kemandirian Pangan Indonesia

Buktinya, imbuh dia, Kementan dan Bulog aktif turun ke lapangan guna melakukan Sergap. Hasilnya, petani tidak merugi saat panen raya.

“Tidak kalah penting juga, Kementan mendorong penguatan upaya diversifikasi pangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi,” kata dia.

Selain itu, Kementan memiliki program swasembada protein, tidak lagi hanya swasembada daging.

Oleh karena itu, Indonesia mampu mengekspor telur, daging ayam, serta kambing dalam volume cukup besar.

Alsintan tersebut berupa 38 unit traktor roda dua, 13 unit cultivator atau pengolah tanah, 29 unit pompa air, 15 unit power thresher (perontok padi), 7 unit corn sheller (mesin pemipil jagung), serta 1 unit dryer (pengering).Dok Kementerian Pertanian Alsintan tersebut berupa 38 unit traktor roda dua, 13 unit cultivator atau pengolah tanah, 29 unit pompa air, 15 unit power thresher (perontok padi), 7 unit corn sheller (mesin pemipil jagung), serta 1 unit dryer (pengering).

Mendorong ekspor

Pada kesempatan lain, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyebutkan, kebijakan Kementan membutuhkan dukungan semua pihak, utamanya dalam mengakselerasi ekspor.

Menurut dia, Kementan fokus menggenjot ekspor demi kesejahteraan petani dan neraca perdagangan.

Komitmen itu, ia melanjutkan, diimplementasikan dengan kebijakan pengurusan dokumen ekspor impor yang sudah satu pintu (Online Single Submisson).

Kuntoro menjelaskan, beberapa inisiatif kebijakan dapat didorong dalam rangka pencarian pasar baru, produk baru, dan pemain baru untuk ekspor.

Baca juga: Dukung Kebijakan Mentan, Santri Jatim Segera Ekspor Bunga Krisan ke Jepang

“Untuk memacu ekspor komoditas utama pertanian, khususnya perkebunan, Kementan sudah bekerja pada akar masalahnya yakni peremajaan. Kementan fokus melakukan peremajaan dan penyulaman tanaman perkebunan,” ujar dia.

Kementan juga mengimbau petani untuk tidak melakukan peremajaan pada hanya satu komoditas, tapi berbagai komoditas.

“Ini langkah bagus agar pangan Indonesia memenangkan pertarungan di pasar ekspor,” kata Kuntoro.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke