Atasi Dampak Kekeringan, Kementan Gandeng 200 Personel TNI

Kompas.com - 10/07/2019, 08:55 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ilustrasi sawah kekeringan saat musim kemarauDok. Humas Kementan Ilustrasi sawah kekeringan saat musim kemarau

KOMPAS.com - Sejumlah area tanam di berbagai daerah di Indonesia mengalami dampak kekeringan pada musim kemarau 2019.

Untuk mengantisipasi hal yang lebih buruk terjadi, Kementerian Pertanian ( Kementan) menggandeng 200 personel TNI

“Kami (TNI) menjalin kerja sama dengan Kementan untuk melakukan pendampingan ke petani untuk menghadapi kekeringan,” ujar Waster Kasad Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo.

Gatut mengatakan itu saat rapat koordinasi (Rakor) Kementan dengan 200 personel TNI membahas dampak kekeringan dan solusi yang mungkin bisa dilakukan. 

Baca juga: Hadapi Kekeringan di Indramayu, Kementan Siagakan Ratusan Pompa

Mereka datang mewakili tiap daerah untuk mengawal dan mendampingi petani dalam menghadapi dampak kekeringan.

Lebih lanjut Gatut mengatakan TNI sendiri selama empat tahun terkakhir sudah melibatkan diri pada penanganan dampak kekeringan.

Pengalaman itu, menjadi bekal bahwa pemetaan wilayah dan pompanisasi menjadi penting dan harus dikerjakan bersama-sama.

“Soal mitigasi, tentu kami sudah memiliki pengalaman banyak karena beberapa kali kami turun ke lapangan bersama Kementan. Jadi, menanggulangi kekeringan itu tidak bisa sendirian, harus ada sinergitas,” katanya.

Baca juga100 Kabupaten dan Kota Alami Kekeringan, Kementan Lakukan Mitigasi

Gathut menambahkan, dukungan lain yang juga sedang dikerjakan TNI adalah mendirikan posko mitigasi kekeringan di daerah-daerah yang terkena dampak.

Beberapa di antaranya ada di kawasan Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan provinsi lain di luar Pulau Jawa.

“Selama ini kami sudah melakukan pendampingan Upsus (Upaya Khusus) yang diinisiasi para Babinsa. Di sana, mereka juga mengawal pembagian air supaya tidak rebutan dan menjebol titik air,” tutupnya.

Mekanisasi pompa

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy di Jakarta  mengatakan, dampak kekeringan telah mampu diatasi secara baik dengan mekanisasi pompa.

Sebagai informasi, saat ini pemerintah sudah mendistribusikan ribuan unit alat pompa air yang berdiameter 3 inci, 4 inci, dan 6 inci.

“Beberapa teknologi itu mendukung varietas unggul seperti padi impara yang sangat cocok di lahan rawa. Ini sudah cukup berkembang di beberapa provinsi yang pernah terendam. Kita juga punya padi gogo yang tahan di lahan kering,” kata Sarwo Edhy, sesuai rilis yang Kompas.com terima, Selasa (9/7/2019).

Baca juga: Hadapi Kekeringan di Indramayu, Kementan Siagakan Ratusan Pompa

Sarwo Edhy menjelaskan, dengan berbagai alat yang dimiliki, serta kerja sama yang intens antar instansi, diharapkan mampu menjadikan semua lahan kering menghasilkan tanaman produktif.

“Tentu kami berharap dengan berbagai bantuan ini semua pemanfaatan sumber air yang ada bisa kita atasi dengan mudah,” ujarnya.

Asal tahu saja, penggunaan pompa merupakan salah satu pemanfaatan teknologi yang mampu menumbuhkan luas lahan baru dan mengompensasi lahan busuk menjadi produktif.

Selain itu, panen yang dihasilkan juga lebih bermutu karena optik organisme pengganggu tanaman relatif lebih kecil.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke