KOMPAS.com - Partai oposisi pemerintahan Jokowi yang duduk di DPR RI mendoakan Menteri Pertanian ( Mentan) Andi Amran Sulaiman agar tetap menjadi menteri.
Hal tersebut terjadi pada saat Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyar (DPR) melaksanakan rapat kerja (raker) pada Senin (17/6/2019).
Bukan tanpa alasan mereka berharap seperti itu. Para wakil rakyat mengaku salut atas kinerja yang ditorehkan Mentan selama 4,5 tahun belakangan ini.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena dari Fraksi Partai Demokrat tidak sungkan menyebut, Mentan Amran termasuk menteri yang bersinar di kabinet Jokowi-JK.
Alasannya, karena Amran berhasil mengangkat kinerja sektor pertanian baik dari sisi pengadaan pangan maupun laporan keuangan.
Baca juga: Buat Berbagai Terobosan, Mentan Banjir Apresiasi di DPR
Michael mengatakan, beberapa capaian yang menurutnya luar biasa di antaranya predikat laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 3 tahun berturut-turut dari 2016 hingga 2018.
Kemudian, berbagai komoditas pangan seperti padi dan jagung, kini sudah swasembada. Bahkan sudah ekspor padahal dulunya pemenuhannya sebagian terpaksa harus didatangkan lewat impor.
"Produk unggas, domba, dan kambing kini juga sudah ekspor ke berbagai belahan negara. Atas kinerjanya ini, nilai A untuk Pak Amran," katanya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (18/6/2019).
Prestasi berikutnya, sambungnya, dengan serapan anggaran yang luar biasa di triwulan pertama 2019, yakni sudah mencapai 21,43 persen. Tentu serapan ini langka sekali karena biasanya awal triwulan itu tidak optimal.
"Ngebutnya biasanya di triwulan III dan IV tapi di pertama saja sudah 21,43 persen. Ini luar biasa,” lanjutnya.
Baca juga: Bawa Bantuan Rp 10 Miliar, Mentan Ingin Pertanian di Sulsel Bangkit Kembali
Michael pun menilai Menteri Amran dan jajarannya juga sangat tanggap dalam penanggulangan bencana. Sebab, setiap kali ada bencana, Menteri Amran langsung turun tangan ke lapangan.
Alhasil hal itu tak memberi sedikit pun ruang bagi para pengkritik untuk menilai tak memiliki rasa peduli terhadap bencana, terlebih dampak bencana yang menimpa para petani.
"Menariknya, prestasi-prestasi yang ditorehkan Kementan ini diraih saat anggaran belanja untuk sektor pertanian setiap tahunnya selalu dipangkas," ujar Michael.
Perlu diketahui, pada 2015 APBN Perubahan, lanjutnya, Kementan dapat sekitar Rp 32 triliun lebih. Pada 2016 turun menjadi Rp 27,6 triliun.
Kemudian pada 2017 menjadi Rp 24 triliun dan di tahun 2018 menyusut ke Rp 21,68 triliun, sedangkan pada 2019 turun lagi Rp 20.53 triliun.
Seharusnya, tambah Michael, apa yang dicapai Mentan ini harus mendapat apresiasi dari Bendahara Negara, yaitu Menteri Keuangan.
Dengan sederet prestasi Amran tersebut, Michael tak ragu mendukung agar Amran tetap dipertahankan untuk menduduki posisi strategis nomor satu di Kementan.
Setali dengan Michael, Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo juga memberikan apresiasi atas Predikat WTP dari BPK yang diraih Kementan.
Baca juga: Amran: Kesukseskan Kementan Bersandar Pada Falsafah Hidup Masyarakat Bugis
Komisi IV juga memberi apresiasi atas peningkatan produksi berbagai sayur-sayuran dan buah-buahan serta sektor peternakan yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan hewan kurban.
"Saya menyampaikan terima kasih karena kerja sama kita sangat luar bisa. Di tangan dingin bapak, pertanian kita jauh lebih baik. Kami merasa bangga Bapak Menteri sudah kerja keras. Tentu kita berharap Bapak terus bertahan menjadi Mentan di Periode berikutnya," kata Edy.
Andi Akmal Pasluddin dari Fraksi PKS pun menilai Mentan Amran selama ini telah menunjukan kinerja yang sangat luar biasa. Karena itu, ia mendukung adanya penambahan anggaran bagi Kementan.
"Saya mendukung penambahan anggaran di Kementerian Pertanian atas capaian kinerja dan prestasi yang diraih selama ini," bebernya.
Pada Rapat Kerja ini, Amran Sulaiman menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Komisi IV DPR.
Menurutnya, capaian ini bukan semata-mata kerja keras Kementan, melainkan dorongan dan dukungan DPR serta semua pihak yang terlibat di dunia pertanian.
"Capaian ini karena bapak-bapak (Komisi IV) adalah pelatih kami. Sekali lagi, apa yang kami capai adalah kerja keras kita. Jadi, kalau masih ada yang kurang saya mohon maaf," tutup Amran.