Pengamat Asuransi Apresiasi Program AUTP Kementan

Kompas.com - 04/05/2019, 09:00 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada petaniDok. Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada petani

KOMPAS.com - Pengamat asuransi pertanian Irvan Rahardjo mengapresiasi program Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) yang digencarkan Kementerian Pertanian ( Kementan) kepada petani.

Terlebih, Kementan mempunyai target jelas soal berapa banyak luas lahan sawah yang perlu dilindungi AUTP. 

Asal tahu saja, saat ini luas sawah yang telah masuk dalam AUTP jumlahnya cukup signifikan.

Irvan mengatakan, saat ini luas sawah yang telah masuk dalam AUTP mulai 2015 hingga triwulan pertama 2019 mencapai sekitar 2.549.903 hektar (ha).

“Meskipun masih jauh dari target 14 juta ha sawah, tapi dalam empat tahun mampu menembus mendekati 1 juta ha lahan sawah. Ini tidak bisa dianggap sepele,” ujar Irvan melalui rilis yang Kompas.com terima, Jumat (3/4/2019).

Irvan menambahkan, dengan AUTP kini petani tak perlu khawatir lagi jika sawahnya gagal panen karena banjir, kekeringan, dan hama.

Melalui AUTP, para petani juga dapat merasakan pemberdayaan dan pembinaan yang menjadi tujuan kerja Kementan.

“Meskipun tidak memperoleh penggantian kerugian seluruhnya, tapi asuransinya membantu petani bila gagal panen. Ada subsidi premi 80 persen dari pemerintah,” ucap Irvan.

Subsidi pupuk

Irvan mengimbau, ke depannya mengenai AUTP perlu peningkatan koordinasi yang lebih efektif lagi dengan kelompok usaha tani. Misalnya, dapat dikaitkan dengan skema subsidi pupuk pertanian. 

"Di situ disusun bahwa para petani yang ikut dalam program AUTP juga memperoleh subsidi pupuk," katanya.

Data Kementan menyebutkan, target AUTP 2015 yang telah ditetapkan adalah sebesar 1 juta ha.

Saat ini, yang telah berhasil terealisasi sebanyak 233.499,55 ha (23,35 persen) dan klaim asuransi 3.858 ha (1,65 persen).

Sementara itu, target pada 2016 hanya 500.000 ha lantaran ada kebijakan pemotongan anggaran.

Pada tahun itu, target yang telah terealisasi adalah sebesar 499.962,25 ha (99,99 persen) dan klaim asuransi mencapai 13.192 ha (2,64 persen).

Sedangkan, target AUTP 2017 adalah 1 juta ha, dengan realisasi 997.666,53 ha (99,99 persen), sementara klaim asuransi 24.096 ha (2,41 persen).

Sebagaimana diketahui, AUTP menawarkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta per ha per musim tanam (MT) dengan masa pertanggunggan sampai panen selama empat bulan.

Adapun premi asuransi yang dicanangkan adalah sebesar Rp 180.000 per ha per musim tanam. 

"Pemerintah memberi subsidi Rp 144.000 dan petani hanya dibebani Rp 36.000 per ha. Sejauh ini, respons petani terhadap program asuransi pertanian cukup baik,” ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy.

Aplikasi SIAP

Sarwo Edhy optimistis peserta asuransi pertanian akan terus meningkat.

Pasalnya, PT Jasa Asuransi Pertanian (Jasindo) sebagai pengelola sudah meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP).

Aplikasi SIAP merupakan hasil kerja sama antara Kementan dengan Jasindo untuk mempermudah pendaftaran dan pendataan asuransi.

Dikatakannya, aplikasi SIAP menjadi salah satu jawaban atas keluhan para dinas pertanian di seluruh Indonesia dan beberapa pihak lainnya mengenai penyajian data atau pendaftaran asuransi tani.

“Beberapa catatan audit itu tidak boleh berulang. Baik administrasi maupun manajerial, bahkan sampai menimbulkan kerugian negara. Khusus asuransi pertanian, aplikasi SIAP ini dapat mengatasi permasalahan tersebut,” pungkas Sarwo Edhy.

Terkini Lainnya
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke