Peneliti Apresiasi Program Modernisasi Alat Pertanian Kementan

Kompas.com - 16/04/2019, 08:55 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan alsintan berupa Traktor Roda Dua 20 unit, Cultivator 5 unit, dan Power Thresher Multiguna 5 unit ke petani Jembrana, Bali. Dok. Humas Kementerian Pertanian RI Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan alsintan berupa Traktor Roda Dua 20 unit, Cultivator 5 unit, dan Power Thresher Multiguna 5 unit ke petani Jembrana, Bali.

KOMPAS.com - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Assyifa Szami Ilman mengapresiasi berbagai program modernisasi alat pertanian dari Kementerian Pertanian ( Kementan) yang merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, saat ini pemerintah melalui Kementan patut diapresiasi atas berjalannya program modernisasi alat pertanian dan juga subsidi benih dan pupuk. Walaupun masih banyak yang masih harus diperbaiki dan ditingkatkan.

Ilman mengatakan, saat ini pemerintah bisa mulai fokus untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Ini agar masyarakat bisa meningkatkan pemakaian produk pangan lokal dibanding impor.

"Karena kalau semua orang mengonsumsi produk impor, tentunya petani lokal tidak akan memiliki pembeli," ujar Assyifa Szami Ilman di Jakarta seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Di sisi lain, kata dia, menutup diri dari opsi pangan dengan harga yang lebih terjangkau melalui impor dengan harapan bisa mencapai swasembada pangan merupakan suatu tindakan yang disayangkan.

Bukan hanya itu, ia menjelaskan jika penutupan impor pangan mahal akan memiliki nilai riskan. Ini karena akan meningkatkan risiko kelangkaan pangan di saat bencana, apalagi Indonesia juga merupakan negara yang dikenal memiliki potensi bencana yang sangat beragam.

"Oleh karena itu, petani lokal perlu dapat dukungan untuk bisa bersaing dengan petani internasional dengan skema program yang dapat membantu mendorong biaya produksi lebih rendah," ujar Assyifa Szami Ilman.

Ia mengingatkan bahwa swasembada pangan di Indonesia yang terjadi pada era Orde Baru di periode 1984-1990 membutuhkan persiapan selama 15 tahun (1969-1984), dan biaya anggaran yang sangat besar.

Makanya, kata dia, program-program peningkatan produktivitas petani yang bersifat menekan biaya produksi patut untuk digalakan.

"Namun, hal itu bukan serta-merta untuk mencapai swasembada pangan, melainkan memastikan keterjangkauan pangan bagi konsumen dan menghindari ketergantungan terlalu tinggi dari perdagangan internasional," ujar dia. 

Ketahanan pangan

Ilman melanjutkan, ketahanan pangan adalah kunci untuk keberlanjutan pembangunan bangsa. Sebab dengan menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pangan dengan tidak membatasi asal sumber pangan tersebut, pemerintah secara tidak langsung juga telah berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sejak adanya bantuan Alsintan, Petani kini hemat biaya produksi hingga 30 persen.dok. Humas Kementan Sejak adanya bantuan Alsintan, Petani kini hemat biaya produksi hingga 30 persen.
Direktur Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy pun menyampaikan apa saja langkah yang dilakukan Kementan untuk mewujudkan program Pembangunan Pertanian Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045.

“Salah satunya dengan pendekatan modernisasi pertanian. Kami akan mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian sehingga akan lebih efisien, lebih murah dengan kualitas produk yang lebih baik,” tutur Sarwo Edhy.

Adanya bantuan alsintan berikan kepada petani dan kelompok tani memang menjadi tanda beralihnya pertanian Indonesia dari tradisional menuju modernisasi.

Bahkan sejak tiga tahun terakhir, kini sawah di tanah air dengan mudah terlihat petani menggunakan alsintan, baik saat pengolahan lahan, tanam hingga panen.

Sarwo Edhy mengakui, dengan alsintan bukan sekadar membantu petani mengatasi makin berkurangnya tenaga kerja pertanian, tapi juga lebih efisien dalam mengerjakan usaha tani.

Kata dia, pemerintah sendiri telah memberikan bantuan alsintan sekitar 720.000 unit dengan berbagai jenis.

Data Ditjen PSP menyatakan, pada tahun 2015 pemerintah telah memberikan bantuan alsintan sebanyak 54.083 unit. Kemudian tahun 2016 mencapai 148.832 unit, tahun 2017 sebanyak 82.560 unit, pada 2018 berjumlah 112.525 unit.

Adapun pada 2019, Kementan akan mengalokasikan alsintan sebanyak 50.000 unit. Alsintan tersebut berupa Traktor Roda dua (20.000 unit), Traktor Roda empat (3.000unit), Pompa Air (20.000 unit), Rice Transplanter (2.000 unit), Cultivator (4.970 unit) dan Excavator (30 unit).\

Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani, UPJA dan brigade alsintan.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke