BREBES, KOMPAS.com - Untuk menjaga stabilitas harga pangan di Indonesia, Kementerian Pertanian ( Kementan) memiliki strategi serta solusi tersendiri.
Salah satunya dengan membangun Gudang Bulog yang dilengkapi dengan Controlled Atmosphere Stograge (CAS) di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah.
Gudang milik Bulog dengan mesin CAS itu sudah mulai difungsikan sejak akhir tahun lalu. Gudang tersebut memiliki 25 mesin CAS, 20 di antaranya merupakan milik Bulog dan 5 mesin lainnya milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Brebes dengan kapasitas 250.000 ton.
Menteri Pertanian ( Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, CAS dapat menjadi solusi permanen untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Pada saat musim panen raya komoditas pertanian yang jumlahnya sangat banyak dapat disimpan dalam CAS. Komoditas tersebut baru dikeluarkan ke pasar ketika memasuki off season atau setelah masa panen berakhir.
Lebih lanjut, Amran menjelaskan, tujuan penggunaan mesin CAS di Brebes adalah untuk melindungi petani bawang agar komoditasnya tidak jatuh saat panen raya.
“Akhirnya petani tidak rugi. Kalau petani tidak rugi bisa beproduksi terus menerus,” ucap Amran saat meninjau gudang mesin CAS, Jumat (29/03/2019).
Dia menambahkan, dengan penggunaan mesin tersebut, banyak keuntungan yang dapat diperoleh. Misalnya, petani akan terlindungi karena selalu pada posisi untung.
“Konsumen juga diuntungkan dengan harga yang terjaga karena setiap off season kami keluarkan yang ada di gudang,” ucap Amran.
Dari sisi pemerintah juga ikut diuntungkan, sebab inflasi bisa terjaga. Dampaknya, angka kemiskinan dapat ditekan dan kesejahteraan petani dapat meningkat.
Sebagai informasi, CAS merupakan mesin penyimpanan yang dapat memperpanjang umur komoditas pertanian. Contohnya, bawang merah dapat bertahan selama 3 bulan dan cabai 6 bulan.
Suhu di dalam mesin CAS dijaga dengan rata-rata 7 derajat celsius. Unsur-unsur penting juga dikontrol dengan mesin itu, seperti kadar oksigen dan karbon dioksida.
Mesin ini juga membuat mikroorganisme yang terkandung dalam bahan pangan berada pada kondisi mati sementara, sehingga dapat memperlambat proses pembusukan.