Pengelolaan Air Jadi Kunci Optimalisasi Lahan Rawa

Kompas.com - 20/10/2018, 19:27 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengecek kesiapan pilot pengembangan lahan rawa di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Selasa (16/10/2018).DOK Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengecek kesiapan pilot pengembangan lahan rawa di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Selasa (16/10/2018).

BANJARBARU, KOMPAS. com - Optimalisasi lahan rawa menjadi sorotan utama pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38 di Kalimantan Selatan. Hal ini sejalan dengan potensi besar dari lahan rawa yang dimiliki Indonesia.

Potensi lahan rawa di Indonesia mencapai 34,1 juta hektar (ha) yang tersebar di 18 provinsi dan 300 kabupaten. Di mana 20 juta ha di antaranya potensial untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian.

Dari angka tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencanangkan 10 juta lahan rawa bisa dimanfaatkan sebagai lahan pangan produktif di Indonesia.

Namun, di balik potensi besar yang dimiliki lahan rawa, jumlah lahan yang sudah digarap masih sedikit. Sampai saat ini baru sekitar 2,6 juta ha atau 15 persen lahan rawa yang digarap untuk tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan.

Salah satu penyebabnya adalah sulitnya pengelolaan. Seperti diketahui, lahan rawa memiliki kondisi yang lebih spesifik dibandingkan dengan lahan kering dan lahan sawah. Lahan rawa memiliki kandungan air yang lebih banyak dan asam.

"Selain itu, pada lahan rawa terdapat lapisan pirit. Jika lapisan ini tersingkap dan teroksidasi akan menghasilkan asam sulfat dengan ph 3 - 3,5 yang bisa menyebabkan tanaman mati," jelas Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Dedi Nursyamsi kepada Kompas.com, Sabtu (20/10/2018).

Menurut Dedi, pengelolaan air yang baik dan benar dapat menjadi solusi. Dengan kelola air yang baik ph air rawa yang asam tersebut bisa perlahan naik mendekati ph netral air.

"Di saat yang sama kalau airnya benar, pirit akan tetap terendam sedikit. Artinya pirit menjadi reduktif atau tidak akan teroksidasi dan tidak akan menghasilkan asam sulfat," terang Dedi.

Perlu teknologi tepat

Di sisi lain, Dedi mengakui pengelolaan air untuk lahan rawa tidak mudah. Diperlukan juga modal awal yang lebih besar dari lahan kering dan lahan sawah.

"Untuk mengelolanya dibutuhkan saluran sekunder, tersier, dan kuarter, bahkan saluran cacing. Perlu juga pintu-pintu air. Nah, itu membutuhkan biaya yang cukup besar," jelas Dedi.

Menurut Dedi, dibutuhkan teknologi spesifik untuk mengelola kondisi lahan rawa yang spesifik. Tekonologi yang biasa dipakai di lahan kering dan lahan sawah tidak bisa diadopsi seratus persen.

"Harus dimodifikasi atau bahkan membuat teknologi baru yang spesifik untuk lahan rawa," ucap Dedi.

Dia menjelaskan, Indonesia sendiri sudah memiliki teknologi yang baik untuk pengelolaan lahan rawa. Teknologinya pun sudah berkembang.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki cara pengelolaan air yang baik, penerapan pintu air dengan baik, serta cara penataan lahan, baik lahan sawah maupun lahan surjan.

Lahan surjan adalah salah satu sistem pertanaman campuran yang dicirikan oleh perbedaan tinggi permukaan bidang tanam pada suatu luasan lahan.

Varietas tanaman yang toleran dengan keadaan lahan rawa juga sudah ada. Varietas ini toleran dengan kondisi rawa yang asam, toleran terhadap perendaman, dan keracunan besi.

"Dengan penggunaan teknologi yang tepat, hasil dari lahan rawa tidak akan kalah dengan lahan kering dan sawah. Baik dari segi produktivitas, maupun kualitas," pungkas Dedi.

Terkini Lainnya
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman PadiĀ 
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman PadiĀ 
Kementan
Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung
Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung
Kementan
Berkat Sinergi Kuat, Petani Berhasil Panen Raya
Berkat Sinergi Kuat, Petani Berhasil Panen Raya
Kementan
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Kementan
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Kementan
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Kementan
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kementan
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Kementan
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Kementan
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Kementan
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
Kementan
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Kementan
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke