Membangunkan "Raksasa Tidur" di Hari Pangan Sedunia

Kompas.com - 12/10/2018, 16:08 WIB
M Latief

Editor

 Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor pada jumpa pers persiapan HPS 2018 di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalsel, Kamis (11/10/2018) kemarin.Dok Kementerian Pertanian Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor pada jumpa pers persiapan HPS 2018 di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalsel, Kamis (11/10/2018) kemarin.

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 akan digelar di Kalimantan Selatan, 18-21 Oktober 2018, mendatang. Terpilihnya Kalsel tak lepas dari luasan potensi lahan rawanya yang cocok dikembangkan untuk lahan pertanian produktif.

Pengembangan lahan rawa yang tengah menjadi tema sentral HPS tahun ini didedikasikan pemerintah sebagai upaya nyata mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di masa akan datang. Hal itu sesuai dengan tema World Food Day tahun ini, yakni "Our Actions are Our Future, A Zero Hunger World by 2030 is Possible".

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di setiap kesempatan menyebutkan lahan rawa di Indonesia merupakan "raksasa tidur" yang akan menjamin ketersediaan pangan di masa depan. Lahan rawa berpotensi mengantar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045.

Optimisme Amran tersebut didasari dengan luas lahan rawa di Indonesia yang mencapai 33,4 juta hektar. Dari jumlah itu 20,14 juta hektar di antaranya merupakan lahan rawa pasang surut (LRPS) serta 13,26 juta hektar lahan rawa lebak (LRL), dan tercatat 9,53 juta hektar di antaranya berpotensi sebagai lahan pertanian produktif.

Pemanfaatan lahan rawa kemudian diimplementasikan pada Pelaksanaan HPS tahun ini yang diadakan di atas lahan rawa seluas 4.000 hektare dan tengah digarap menjadi lahan sawah. Bahkan, ada ratusan hektar lahan di Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala yang sudah siap panen pada pelaksanaan HPS nanti.

Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor menyambut positif program yang diinisiasi Kementerian Pertanian dalam hal optimalisasi lahan rawa sebagai salah satu solusi mewujudkan ketahanan pangan, di makin menyempitnya lahan pertanian dan terus meningkatnya peningkatan jumlah penduduk.

"Ini menjawab tantangan ke depan di mana ketahanan pangan harus bisa menjawab pesatnya laju pertumbuhan penduduk, dan menyusutnya luas dan produktivitas lahan pertanian," terang Sahbirin dalam jumpa pers persiapan HPS 2018 di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalsel, Kamis (11/10/2018) kemarin.

Gubernur yang sering disapa Paman Birin tersebut juga mengatakan selain bertujuan menekan potensi kebakaran yang menimbulkan masalah asap, pemanfaatan lahan rawa juga bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan petani hingga mengembalikan kejayaan Kalsel sebagai lumbung padi nasional.

"Biasanya satu tahun hanya satu kali tanam, begitu datang kemarau, mudah terjadi kebakaran, asap di mana mana sampai mengganggu penerbangan. Di HPS kali ini kita bangunkan raksasa tidur, hingga bisa dua sampai tiga kali tanam," kata.

Dia berharap luas lahan rawa yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dapat terus bertambah. Ia bahkan dengan tegas menjawab sanggup mengubah lahan rawa di Kalsel untuk lahan pertanian produktif hingga 10.000 hektar. 

"Yang penting ada niat. Kita coba untuk terus meningkatkan kemauan masyarakat, di situ ada kemauan pasti akan datang kemampuan," ucapnya.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke