Kementan Kendalikan Lalat Buah Salak untuk Kebutuhan Ekspor

Kompas.com - 27/08/2018, 21:28 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Luas panen salak pada 2017 mencapai 22.514 hektar dengan volume produksi 953.845 ton dengan rata produktivitas 21,8 kilogram per pohon.
Dok. Humas Kementan Luas panen salak pada 2017 mencapai 22.514 hektar dengan volume produksi 953.845 ton dengan rata produktivitas 21,8 kilogram per pohon.

 

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Salak merupakan komoditas asli Indonesia dan mempunyai prospek yang cukup baik untuk pasar lokal maupun luar negeri.

Pada 2017, luas panen salak adalah 22.514 hektar dengan volume produksi 953.845 ton dengan rata produktivitas 21,8 kilogram per pohon.  

Daerah sentra produksi salak antara lain di Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara. Salak Pondoh dari Sleman dan Magelang sangat terkenal baik di pasar lokal dan ekspor
 
Selain itu, Kabupaten Banjarnegara termasuk sentra produksi salak di Jawa Tengah dengan area luas panen 8.888 hektar.

Baca juga: Salak Pondok Asal Sleman Tembus Pasar Selandia Baru

Tidak kurang dari 30.000 kepala keluarga (KK) menggantungkan hidup dari salak, untuk biaya hidup serta pendidikan anak-anaknya.

Dalam upaya peningkatan produksi baik kualitas maupun kuantitas, serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yaitu lalat buah yang berdampak menurunnya pendapatan petani diatasi dengan gerak cepat, serentak, dan intensif.

Sosialisasi penanganan lalat buah

Luas panen salak pada 2017 mencapai 22.514 hektar dengan volume produksi 953.845 ton dengan rata produktivitas 21,8 kilogram per pohon.Dok. Humas Kementan Luas panen salak pada 2017 mencapai 22.514 hektar dengan volume produksi 953.845 ton dengan rata produktivitas 21,8 kilogram per pohon.
Kementerian Pertanian segera turun tangan untuk mengatasi hal tersebut. Bahkan, Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf turun langsung ke lapangan untuk melakukan sosialisasi penanganan lalat buah pada salak.
 
Sosialisasi dilakukan kepada kelompok tani dan pengepul/pedagang Salak di Desa Gunung Giana, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara (24/8/2018).
 
Sri Wijayanti Yusuf mengatakan, keberhasilan pengendalian lalat buah dapat dicapai apabila dilakukan secara serentak dalam areal yang luas dan berkesinambungan serta melibatkan instansi terkait.

Beberapa teknologi pengendalian lalat buah yang sederhana dan mudah diterapkan oleh petani antara lain pemerangkapan dengan zat penarik/atraktan, sanitasi buah busuk oleh lalat buah, kemudian pemusnahan.

Baca juga: Lalat Buah Bikin Ekspor Mangga Tak Manis Lagi

Adapun pemusnahan lalat buah bisa dengan cara mengubur, membakar, membungkus, dan merebus (4M).

Selain itu, pengendalian lalat buah dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami yang ada dan konservasi musuh alami dengan menanam refugia sebagai tempat hidup parasitoid serta melakukan sanitasi kebun secara intensif.
 
Kementan memberikan bantuan sarana pengendalian lalat buah sebagai stimulan bagi petani dalam pelaksanaan pengendalian lalat buah di lahan usaha taninya.
 
“Mari kita bersama sama kembalikan kuantitas dan kualitas produksi salak Banjarnegara sehingga ekspor naik dan  kesejahteraan petani salak meningkat,” kata dia.
 
Salak standar ekspor

Salak Condet diambang kepunahannya, Senin (28/5/2018)STANLY RAVEL Salak Condet diambang kepunahannya, Senin (28/5/2018)

Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah Catur Wahyudi mengatakan, jajaran petugas perlindungan tanaman khususnya dari Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura (LPHPTPH) Banyumas siap mengawal dan mendampingi secara teknis pelaksanaan pengendalian lalat buah secara luas di lapangan.
 
“Kami siap merespon dan bekerja dengan cepat membantu petani agar salaknya tidak diserang lalat. Kami akan optimalkan segala potensi, sehingga produk salak tetap berkualitas standar ekspor,” ujar dia.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara Totok mengatakan, buah salak sebagai ikon Kabupaten Banjarnegara.

Oleh karenanya, Dinas Pertanian sangat serius dalam upaya meningkatkan produksi, kualitas, dan nilai tambah dari komoditas salak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara.

Baca juga: Ubah Komposisi Ekspor Indonesia!
 
“Tentunya hal ini akan disinergikan kegiatannya instansi terkait dan Badan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah,” kata dia.
 
Potensi pasar salak Banjarnegara sangat besar untuk memenuhi pasar lokal. 

Sebagai informasi, perusahaan ekspedisi Setia Kawan melakukan pengiriman buah salak Banjarnegara antara lain ke Pasar Cikopo, Cibitung, Kramat Jati, Tanah Tinggi, Angke, Rau Serang, dan Cilegon dengan jumlah pengiriman rata-rata per hari 50 truk pada musim panen raya dan 20 truk pada off season.
 
Selain memenuhi kebutuhan pasar lokal, produk salak Banjarnegara juga telah menembus pasar luar negeri melalui eksportir di Sleman, Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke