LOMBOK, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dan memberikan bantuan khususnya bagi peternak yang ternaknya membutuhkan bantuan berupa pakan ternak, obat-obatan, dan pelayanan kesehatan hewan.
Pasca-gempa bumi yang melanda Lombok Utara dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan wilayah sekitarnya, Kementan juga membuat Posko Peduli Gempa NTB.
Untuk mempercepat penerimaan bantuan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginstruksikan Ditjen PKH untuk membentuk Tim Aksi Peduli Gempa yang terdiri dari Ditjen PKH (Pusat dan UPT), Dinas PKH Provinsi Bali, dinas kabupaten yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan.
Tim tersebut telah bertugas di lapangan sejak terbentuk pada 5 Agustus 2018 hingga kini.
Baca juga: Kementan Kumpulkan Bantuan bagi Korban Gempa Lombok
"Tim khusus ini saya tugaskan untuk membantu warga korban gempa, terutama membawa perlengkapan termasuk bantuan pakan, vaksin, obat-obatan dan pelayanan kesehatan serta teknis lainnya agar ternak warga tetap selamat dan sehat," kata Amran dalam pernyataan tertulis, Jumat (10/8/2018).
Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita mengatakan, bantuan ini akan disalurkan untuk kelompok ternak yang terkena dampak bencana gempa.
Setelah dilakukan identifikasi mendalam, kata dia, diketahui bahwa daerah yang mengalami dampak paling serius adalah Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur. Namun demikian, hingga kini belum ada laporan terkait kematian ternak akibat gempa Lombok.
“Kami sangat peduli dengan musibah yang menimpa Saudara kita di Pulau Lombok ini, apalagi NTB ini adalah salah satu sentra produksi sapi potong (lumbung ternak) penyumbang kebutuhan nasional,” ujar I Ketut Diarmita saat menyerahkan bantuan langsung di Posko Satgas PKH Peduli Gempa yang berlokasi di kantor BPTP NTB, Rabu (8/8/2018) lalu.
Baca juga: Pasca-Gempa Lombok, Aksi Pencurian Marak Terjadi Bikin Warga Kesal
Bantuan itu akan diberikan ke peternak di dua kabupaten tersebut karena saat mengungsi biasanya mereka panik dan belum optimal untuk mencari pakan ternak.
“Semoga bantuan ini bisa terdistribusikan dengan baik dan bermafaat bagi peternak, ” ujarnya.
Wilayah terdampak gempa di Lombok Utara
I Ketut Diarmita menyebutkan, wilayah terdampak di Kabupaten Lombok Utara (KLU) berada di 4 kecamatan yaitu Tanjung, Pemenang, Gangga, Kahyangan. Sementara, wilayah terdampak di Kabupaten Lombok Timur berada di 3 kecamatan yakni Sembalun, Sambelia dan Pringgabaya.
Menurut dia, jumlah ternak sapi yang ada di KTT Lombok Utara diperkirakan sekitar 1.307 ekor.
Tercatat ada 9 Kelompok Tani Ternak (KTT) di Kabupaten Lombok Utara yang terkena dampak gempa antara lain:
1. KTT Sri Datu dengan jumlah sapi sebanyak 295 ekor.
2. KTT Mekar Sari dengan jumlah sapi sebanyak 142 ekor.
3. KTT Baru Sadar dan Pade Angen dengan jumlah sapi sebanyak 50 ekor.
4. KTT Makmur Jaya dengan jumlah sapi sebanyak 50 ekor.
5. KTT Pade Angen dengan jumlah ternaknya 300 ekor.
6. KTT Bina Karya jumlah ternaknya 300 ekor.
7. KTT Maju Sejahtera jumlah ternaknya 70 ekor.
8.KTT Tanjung Tilah dengan jumlah ternak sebanyak 50 ekor.
9. KTT Telaga Gedong jumlah ternaknya sebanyak 50 ekor.
Wilayah terdampak gempa di Lombok Timur
Sementara di Lombok Timur dilaporkan terdapat 2 KTT yang terdampak gempa yaitu:
1. KTT Ama Imron di Dusun Karya, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun dengan Jumlah ternak sapi sebanyak 700 ekor jumlah peternak 40 orang.
2. KTT Dasan Kembar di Dusun Bilok Petung, Kecamatan Sembalun dengan jumlah ternak sapi sebanyak 100 ekor dan jumlah pemilik sebanyak 25 orang.
Adapun jumlah ternak sapi yang terdata di Lombok Timur sejumlah 800 ekor, sehingga jumlah keseluruhan sementara ternak sapi terkena dampak gempa di 2 Kabupaten sekitar 2.107 ekor.
“Sedangkan untuk wilayah terdampak lainnya masih akan terus kita data dan identifikasi,” ujarnya.
Bantuan pakan ternak
Saat ini, persediaan pakan yang tersedia di Posko Satgas PKH Peduli Gempa sebanyak 80 ton konsentrat dan 125 ton pucuk tebu.
Untuk membantu ternak pengungsi yang sudah terdata, Kementan telah menyerahkan bantuan pakan sebanyak 16 ton konsentrat dan 4 ton pucuk tebu.
Bantuan langsung diserahterimakan oleh Dirjen PKH kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB untuk didistribusikan dan diserahkan kepada KTT yang sudah terdata.
Evakuasi ternak
Ditjen PKH saat ini juga telah menjalin kerjasama dengan pemda setempat untuk menyiapkan beberapa titik lokasi penampungan ternak yang aman serta membantu evakuasi ternak dan lain-lain.
Menurut I Ketut Diarmita, lokasi yang terkena dampak gempak yang paling parah ada di Lombok Utara dan Lombok Timur, disana telah disediakan tempat penampungan ternak sementara.
“Lokasi penampungan ternak yang kami siapkan ini pastinya lebih aman bagi ternak warga karena akan disediakan pakan yang cukup dan beberapa obat dan vaksin jika ada ternak yang sakit,” ujarnya.
I Ketut Diarmita berharap agar para peternak yang berada di lokasi terkena dampak gempa tidak perlu panik.
Baca juga: Ada 447 Gempa Susulan Terjadi di Lombok Hingga Pagi Ini
Selanjutnya, peternak dapat segera menyelamatkan ternaknya di tempat yang sudah disediakan untuk menghindari kehilangan karena lari atau akibat pencurian.
"Kita siapkan tempat kandang penampungan sementara, penyediaan pakan (hijauan dan konsentrat), obat-obatan, air dan pelayanan kesehatan, serta pelayanan lainnya dari petugas yang disediakan,” katanya.
Saat ini Posko Satgas PKH Kementerian Pertanian Peduli Gempa telah diregistrasi dan masuk dalam daftar Posko Pendampingan Nasional (Pospenas) yang akan melaporkan seluruh hasil kegiatan penanganan ternak harian kepada posko BNPB yang selanjutnya akan dilaporkan ke tingkat kementerian/lembaga.