Kementan Siapkan Solusi untuk Harga Telur Ayam yang Meroket

Kompas.com - 17/07/2018, 17:56 WIB
Sri Noviyanti

Editor

Di Batam, harga eceren telur ayam ras tembus Rp 2.000 per butir, Senin (16/7/2018)KOMPAS.COM/ HADI MAULANA Di Batam, harga eceren telur ayam ras tembus Rp 2.000 per butir, Senin (16/7/2018)

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi harga telur ayam yang mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan.

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita di Kantor Pusat Kementerian Pertanian.

Sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan penghitungan ulang prognosa kebutuhan telur dan ayam ras. Selanjutnya mereka akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan.

“Koordinasi dilakukan untuk mengkaji kembali harga acuan telur dan ayam ras tingkat produsen maupun konsumen,” ujarnya setelah mengadakan pertemuan dengan Perhimpunan Insan Perungasan Rakyat (Pinsar) seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (16/7/2018).

Pada kesempatan tersebut, Diarmita menyanggah bahwa pelarangan antibiotic growth promotor (AGP) berdampak pada penurunan populasi ayam ternak.

Peternak disebutnya sudah banyak melakukan substitusi pengganti untuk pemakaian AGP. “Pelarangan AGP memang membuat telur kita menjadi lebih mahal. Itu karena kualitasnya yang meningkat. Saat ini telur kita zero dari residu antibiotik,” ujar Diarmita.

Dijelaskan kembali olehnya bahwa Kementan memang sedang menggiatkan pelarangan AGP agar kualitas produk protein hewani asal Indonesia mendapatkan pengakuan di mata dunia.

AGP dilarang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena dikhawatirkan terjadi resistensi antibiotik. Kewaspadaan WHO itu didasari pada keprihatinan bahwa tidak kurang dari 700 ribu orang meninggal setiap tahun karena resisten terhadap antibiotika.

Selanjutnya ia juga menjelaskan bahwa dari sisi pasokan, produksi telur untuk tahun ini pun masih kondisi surplus.

Dalam data Kementan, produksi telur bulan Januari sampai Mei 2018 sebanyak 733.421 ton. Sementara kebutuhan telur pada periode yang sama sebanyak 722.508 ton.

“Melihat data produksi dan kebutuhan nasional, maka ini artinya ada surplus produksi telur dari Januari hingga Mei 2018 sebanyak 10.913 ton,” sebut dia.

Kondisi surplus juga terjadi pada bulan Juni. Pada bulan tersebut, produksinya mencapai 153.450 ton. Artinya masih melebihi kebutuhan yang berada pada kisaran 151.000 ton.

Berdasarkan kondisi pada bulan Januari hingga Juni, total surplus telur kisaran 13.000 ton di akhir bulan lalu. Seharusnya, dengan kondisi itu tidak ada kekurangan kebutuhan akan telur.

Meski demikian, Diarmita mengakui bahwa memang terjadi lonjakan kebutuhan telur nasional pasca lebaran tahun ini.

Beberapa faktor penyebabnya antara lain adanya program Kementerian Sosial berupa Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dalam bentuk 1 kilogram telur per keluarga miskin.

Selain itu, dalam waktu bersamaan, Pemerintah DKI Jakarta juga memberikan bantuan berupa telur bagi warga DKI yang menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Akibat kedua program tersebut, salah satu peternak menyebutkan bahwa pasokan telur dari sentra produksi yang semula 1 rit, saat ini bisa sampai 3 atau bahkan 4 rit.

Akan tetapi Diarmita  berjanji akan terus berkoordinasi dengan Pinsar untuk mendorong harga telur ayam agar cepat stabil.

 

Harga telur ayam di salah satu hipermarket, Minggu (15/7/2018)KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Harga telur ayam di salah satu hipermarket, Minggu (15/7/2018)

“Sesuai dengan kesepakatan rapat hari ini, Pak Singgih—Ketua Pinsar Indonesia—akan mengupayakan harga segera stabil. Kami harapkan minggu ini sudah ada perubahan,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi menyatakan, kenaikan harga daging dan telur ayam hanya sementara.

Panen yang dilakukan pada saat ini merupakan hasil dari budi daya ketika Lebaran. Animo peternak berkurang karena panjangnya masa libur. Oleh karena itu menyebabkan stok di pasaran sekarang berkurang.

“Ini merupakan siklus yang wajar, setiap tahun (pasti)  terjadi,” ujar Sugeng.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke