KOMPAS.com - Kementerian Pertanian menggandeng Pemerintah Kabupaten Jember untuk mengurangi angka kemiskinan. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian membuat langkah baru dengan adanya Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja).
Program ini merupakan salah satu upaya pemerintahan Jokowi untuk mengurangi kemiskinan berbasis pertanian. Program itu menyasar 1.000 desa dari 100 kabupaten terpilih.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan program Bekerja bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, utamanya petani di pedesaan.
(Baca: Bantuan Pertanian Bakal Kurangi Angka Kemiskinan di Desa)
"Melalui program Bekerja ini diharapkan bisa menekan angka kemiskinan nasional," ujar Amran saat berdialog dengan keluarga miskin di Desa Sukodigri, Kecamatan Ledok Ombo, Kabupaten Jember, Rabu (23/5/2018).
Program ini berfokus pada peningkatan pendapatan dan daya beli mayoritas rumah tangga miskin (RTM) yang bekerja pada sektor pertanian mau pun informal.
Program Bekerja merupakan bersinergi dengan Kemensos, BUMN, Kemendes, BKKBN, dan pemerintah daerah.
Amran mengatakan, bantuan dari pemerintah ini bersifat jangka pendek hingga panjang.
Artinya, melalui bantuan yang diberikan hendaknya bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin agar pendapatan ekonomi keluarga meningkatan secara signifikan asal dikelola dengan baik.
"Dengan kita kerja, kerja, kerja, pendapatan pasti naik. Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi, bantuan jangan disalahgunakan. Kita yakin ke depan rakyat miskin pasti bisa dintuaskan," ucapnya.
Ada pun bantuan Kementerian Pertanian ditujukan bagi 33 kepala keluarga (KK) yang tergolong keluarga pra-sejahtera di Desa Sukogidri, Kecamatan Ledok Ombo, Kabupaten Jember.
Mekanisasi pertanian
Amran juga meninjau langsung Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPA) yang telah digelontorkan oleh pemerintah berupa alat mesin pertanian di Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember.
Mobilisasi alat mesin pertanian (alsintan) guna menunjang percepatan tanam di Kabupaten Jember dioptimalkan dengan baik.
Dengan memanfaatkan alsintan, kata Amran, Indeks Pertanaman (IP) meningkat signifikan. Sebab, sejak pengolahan hingga panen waktunya lebih singkat, seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Jember.
"Alsintan juga mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian. Dan dapat dipastikan melalui OPA kegiatan pertanian akan lebih mudah, murah, dan hemat biaya," ujarnya.
Nasib petani Jember
Bupati Jember, Faida, mengatakan 800.000 dari 2,2 juta warga Kabupaten Jember merupakan rumah tangga miskin.
Sebagian besar masyarakat Jember menggantungkan hidupnya dari pertanian. Rerata lahan yang dimiliki petani Jember hanya 0,3 hektar.
Bahkan, sebagian petani tak memiliki lahan dan memilih menjadi buruh tani.
"Jember memiliki dua komoditas andalan yaitu tembakau dan kopi. Tembakau Jember yang diolah menjadi cerutu sudah diekspor ke luar negeri. Begitu juga dengan kopi," katanya.