Ini Padi Andalan Kementan di Lahan Kering

Kompas.com - 14/05/2018, 15:49 WIB
Josephus Primus

Editor

Satgas Yonif 405/Surya Kusuma dan Kelompok Tani Anren melakukan panen padi gogo di Kampung Imko, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Sabtu (15/07/17). Arsip pendam IV/Diponegoro Satgas Yonif 405/Surya Kusuma dan Kelompok Tani Anren melakukan panen padi gogo di Kampung Imko, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Sabtu (15/07/17).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) mengandalkan varietas Inpago 9 untuk menggenjot produktivitas padi di lahan kering.

Upaya ini erat kaitannya dengan peningkatan produksi padi nasional. Per 2016, capaiannya adalah 79,35 juta ton. Setahun berikutnya, pada 2017, capaiannya ada di posisi 81.07 juta ton.

Lantas, target pada 2018 dipatok pada posisi 81,2 juta ton.

Inpago 9 adalah varietas unggul baru (VUB) untuk ekosisitem sawah di lahan kering. Inpago adalah kepanjangan Inbrida Padi Gogo.

“Saat ini, sekitar 90 persen produksi padi dihasilkan di lahan sawah. Padahal pemanfaatan lahan kering untuk budidaya padi memiliki potensi yang masih sangat besar. Padi gogo bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman pangan lain, seperti singkong dan jagung, ataupun dengan tanaman tahunan seperti jati, kelapa dan karet,” tutur Kepala BBP Padi Ismail Wahab.

Produktivitas

Catatan Ismail Wahab menunjukkan berdasarkan areal tanam produksi benih klas SS di lahan sawah Kebun Percobaan Pusakanegara, Subang, Jawa Barat, produktivitas varietas Inpago 9 mencapai 8 – 9 ton per hektare.

”Potensi yang dimiliki varietas ini sangat menjanjikan karena varietas padi gogo lainnya hanya memiliki produktivitas rata-rata di bawah 6-7 ton per hektare,” ungkap Ismail.

Varietas inpago 9 dianjurkan untuk ditanam di lahan subur wilayah Jawa dan lahan podsolik merah kuning (PMK) seperti di wilayah Lampung.

Pada panen yang dilakukan di Desa Banjareo dan Desa Puliharjo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen awal tahun ini, petani mengaku terkesan dengan performa Inpago 9.

Petani bahkan optimistis target produktivitas 10 ton per hektare dapat tercapai.

"Inpago 9 memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit blas. Selama ini, penyakit blas merupakan momok yang menakutkan bagi petani padi ladang kering,” ucap Ismail.

Untuk melengkapi pengembangan varietas Inpago 9 maupun varietas padi gogo lainnya, Kementan juga menyiapkan paket teknologi Larikan Gogo (Largo) Super. Teknologi Largo Super adalah teknologi yang menjadikan jarak tanam menghasilkan fotosintesa optimal.

Selain itu, petani juga dikenalkan dengan penggunaan alat tanam tebar benih langsung dan pemberian pupuk hayati berupa pupuk berbasis mikroba non patogenik yang berfungsi meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah.

Dalam paket ini pula, petani dianjurkan untuk menggunakan bioprotektor untuk mengendalikan hama pada pertanaman padi.

Ismail mengharapkan pengembangan varietas Inpago 9 yang dibarengi penerapan paket teknologi Largo Super dapat mendongkrak produksi padi di lahan kering. “

Dengan pengembangan varietas inpago dan paket teknologinya, kami harapkan produksi padi di lahan kering dapat meningkat sehingga secara keseluruhan produksi padi nasional pun bisa ditingkatkan,” pungkasnya.


Terkini Lainnya
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke