Di Bali, Regulator Karantina Dunia Berbagi Pengalaman

Kompas.com - Rabu, 9 Mei 2018
Pemusnahan Benih Kedelai Terjangkit Virus asal Taiwan oleh Karantina Soekarno Hatta, Senin (29/1/2018).Dok Karantina Pertanian Pemusnahan Benih Kedelai Terjangkit Virus asal Taiwan oleh Karantina Soekarno Hatta, Senin (29/1/2018).

BALI, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian Indonesia menjadi tuan rumah atau sebagai co-host penyelenggaraan Quarantine Regulators Meeting (QRM) untuk yang ke-2. Pertemuan internasional ini adalah pertemuan ke-10 yang dilaksanakan dan diikuti oleh 22 negara.

Hal ini menjadi bukti kepercayaan dan apresiasi negara-negara anggota QRM terhadap komitmen dan unjuk kerja Indonesia dalam mengembangkan kerja sama internasional di bidang perkarantinaan tumbuhan dalam membangun standar biosekuriti ekspor dan impor produk pertanian.

"Ini kehormatan besar dan saya sangat senang menyambut Anda semua dalam The 10th Quarantine Regulators Meeting (QRM) yang kembali diselenggarakan setelah konferensi International Cargo Biosecurity Arrangement (ICCBA) Industrial Conference", ujar Banun Harpini dalam kesempatan membuka pertemuan ini, hari ini.

Menurut Banun, Badan Karantina Pertanian dalam kesempatan ini akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam harmonisasi tindakan phytosanitary. Sasaran dari forum ini membangun format pengakuan standard, termasuk aplikasinya dalam percepatan penerapan trade facilitation agreement, serta selaras kebijakan penurunan dwelling time.

Penerapan tindakan phytosanitary menjadi bagian penting dari manajemen hama terpadu. Namun, tindakan phytosanitary lebih ke arah pencegahan pengenalan dan penyebaran hama eksotik, baik hama karantina atau hama non-karantina yang diatur.

Peran langkah-langkah phytosanitary semakin signifikan mengikuti serangkaian hama bencana yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Pada saat yang sama, perdagangan dunia telah meningkat secara dramatis selama beberapa tahun terakhir.

Orang dan komoditas bergerak di seluruh dunia pada saat hama eksotis bisa bepergian dengan mereka dan berpotensi menjadi masalah utama bagi negara-negara tertentu.

Pertemuan ini menjadi forum penting untuk membahas tantangan yang dihadapi oleh anggota negara QRM dalam fasilitasi perdagangan internasional terkait dengan harmonisasi fitosanitasi.

"Kami menghadapi tantangan besar dalam perdagangan global, perlu menciptakan akses pasar dari standar ALOP tinggi persyaratan phytosanitary negara lain, penyederhanaan dan langkah strategis phytosanitary, serta strategi untuk melindungi serbuan hama dan penyakit tumbuhan karantina", tegas Banun.
   
Dukungan pertemuan QRM akan menegaskan peran instansi pemerintah yang memiliki relevansi dengan biosekuriti dan manajemen perbatasan antar negara. Pertemuan ini dapat menekankan pentingnya harmonisasi standar dalam fasilitasi perdagangan global.
 
Dalam setiap QRM, negara tuan rumah diberikan kesempatan untuk memperkenalkan sistem perkarantinaan tumbuhan yang diselenggarakannya dan fasilitas perkarantinaan tumbuhan yang dimilikinya dalam kegiatan one-day field trip.

Indonesia berperan dalam forum ini, diwakili Antarjo Dikin selaku ketua steering committe dari wakil 22 negara.

EditorJosephus Primus
Terkini Lainnya
Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi
Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi
Kementan
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani
Kementan
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan
Kementan
Food Estate di Kapuas dan Pulang Pisau, Petani Untung dan Lahan Makin Produktif
Food Estate di Kapuas dan Pulang Pisau, Petani Untung dan Lahan Makin Produktif
Kementan
Ditjenbun Luncurkan Aplikasi BABE-Bun untuk Dukung Penyediaan, Pengawasan dan Peredaran Benih Sawit
Ditjenbun Luncurkan Aplikasi BABE-Bun untuk Dukung Penyediaan, Pengawasan dan Peredaran Benih Sawit
Kementan
Cegah Kebakaran Hutan, Food Estate di Kalteng Disebut Kementan Jadi Role Model Nasional
Cegah Kebakaran Hutan, Food Estate di Kalteng Disebut Kementan Jadi Role Model Nasional
Kementan
Ditjenbun Gelar Konsolidasi untuk Tingkatkan Akses Ekspor Kopi dan Moringa di NTB
Ditjenbun Gelar Konsolidasi untuk Tingkatkan Akses Ekspor Kopi dan Moringa di NTB
Kementan
Tingkatkan Produksi Pertanian di Seberang Kapuas-Kalbar, Kementan Lakukan RJIT
Tingkatkan Produksi Pertanian di Seberang Kapuas-Kalbar, Kementan Lakukan RJIT
Kementan
Dukung Pencapaian Peremajaan Sawit Rakyat, Dirjenbun: Sawit sebagai Salah Satu Penopang Devisa Negara
Dukung Pencapaian Peremajaan Sawit Rakyat, Dirjenbun: Sawit sebagai Salah Satu Penopang Devisa Negara
Kementan
Jaga Produktivitas Perkebunan, Kementan Optimalkan Penanganan OPT lewat Pelatihan dan Edukasi via YouTube
Jaga Produktivitas Perkebunan, Kementan Optimalkan Penanganan OPT lewat Pelatihan dan Edukasi via YouTube
Kementan
Dukung Produk Kopi Dalam Negeri, Kementan Gelar Social Creative Coffee Expo di Makassar
Dukung Produk Kopi Dalam Negeri, Kementan Gelar Social Creative Coffee Expo di Makassar
Kementan
Permudah Pekebun Dapatkan Benih Unggul, Kementan Akan Luncurkan Aplikasi BABE-Bun PSR
Permudah Pekebun Dapatkan Benih Unggul, Kementan Akan Luncurkan Aplikasi BABE-Bun PSR
Kementan
Jaga Harga Gabah, Presiden Jokowi Ajak Petani Percepat Masa Tanam
Jaga Harga Gabah, Presiden Jokowi Ajak Petani Percepat Masa Tanam
Kementan
Mentan SYL Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya Padi di Ngawi
Mentan SYL Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya Padi di Ngawi
Kementan
Produksi Gabah di Kebumen Ditargetkan Capai 428.000 Ton, Bupati Arif: Terima Kasih Kementan
Produksi Gabah di Kebumen Ditargetkan Capai 428.000 Ton, Bupati Arif: Terima Kasih Kementan
Kementan