Buru, Kabupaten yang Tak Kenal Paceklik

Kompas.com - 21/12/2017, 12:06 WIB
Josephus Primus

Penulis

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi (kedua dari kiri) saat panen padi di Waekasar, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Rabu (20/12/2017). Badan Ketahanan Pangan Kementan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi (kedua dari kiri) saat panen padi di Waekasar, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Rabu (20/12/2017).


WEAAPO, KOMPAS.com - Sebagai wilayah yang menyumbang 60 persen dari total produksi di Maluku, Kabupaten Buru merupakan lumbung padi bagi Provinsi Maluku yang tidak mengenal musim paceklik.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buru, Imran Makatita pada saat panen padi di Desa Waekasar, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru bersama dengan perwakilan dari Badan Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buru serta Kepala BPTP Maluku.

Pada Rabu (20/12/2017) di Desa Waekasar, Kecamatan Waeapo para anggota kelompok tani tengah melakukan panen padi seluas 250 hektar dari 842,5 hektar yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Jiwomas . Petani di sini telah melakukan panen sejak awal Desember 2017 dan direncanakan  sampai Januari 2018 panen akan terus berlangsung.

Tidak hanya di Kecamatan Waeapo, panen padi juga sedang berlangsung pada beberapa desa di Kecamatan Waelata dan Lolong Guba dengan total potensi panen pada tiga  kecamatan tersebut sebesar 1801 hektar dengan produktivitas rata-rata 6,1 ton/hektar gabah kering giling (gkg) atau setara beras 3,8 ton/hektar. Diperkirakan potensi produksi sampai dengan minggu pertama Januari sebanyak 10.986 ton gkg atau setara beras 6.866,25 ton.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buru, Hasan Rehala menyampaikan bahwa kebutuhan konsumsi di Maluku sebesar 1220 ton per bulan. dari data itu,  dapat dipastikan kondisi ketersediaan beras terhitung cukup bahkan bisa dibilang surplus.

Sementara itu Kepala BPTP Maluku, Yusuf menyebutkan bahwa terjaminnya produksi padi Kabupaten Buru, karena pemerintah pusat dan daerah memperhatikan sangat serius terhadap produksi padi, untuk menjamin peningkatan produksi.

Misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih berkualitas, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.

“Pendampingan dan terjun ke lapangan pun masif dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman. Jadi proses produksi berjalan lancar” jelasnya.

Ketua Poktan Segar Sari Masrukin di Desa Waekasar mengakui bahwa bantuan dari pemerintah sangat bermanfaat baginya. "Bantuan ini kami rasakan benar produksi kami meningkat, dulu produktivitas 4,6  ton/ hektar gkg sekarang menjadi 6,3 ton/ hektar" ujarnya.

Senada dengan Masrukin, Penyuluh Kecamatan Lolong Guba Basri Batotang mengakui sebelum menggunakan mekanisasi pertanian, pengolahan pasca-panen butuh waktu lama. Tetapi dengan adanya bantuan alsintan dari pemerintah, waktu dan biaya bisa di tekan dan kualitas padi pun lebih baik.

Kepala Bidang Ketersediaan Pangan, Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Kementerian Pertanian Hasanudin Rumra menyatakan bahwa dengan adanya panen padi ini, menunjukan bahwa ketersediaan beras untuk Provinsi Maluku dalam kondisi cukup.

"Selain itu, berdasarkan pemantauan yang kami lakukan di Pasar Mardika dan Pasar Paso di Ambon dan juga Pasar Tual, harga beras relatif stabil" ujar Hasanudin.


Terkini Lainnya
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke