KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Maluku Utara menggelar rapat koordinasi pangan di Kantor Bank Indonesia, untuk memantau ketersediaan dan mengendalikan harga pangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba mengatakan, pasokan pangan aman apabila masalah distribusi teratasi. Oleh karea itu, pemerintah memberi bantuan 10 truk dan gudang pangan untuk lima kabupaten di Maluku Utara.
"Target kami sampai tahun 2019 adalah 50 truk diserahkan kepada pemerintah daerah, sehingga membantu menyalurkan hasil pertanian masyarakat," kata Kasuba dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (19/12/2017)
Ia berharap, masyarakat Maluku Utara mudah mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga stabil.
Kepala Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara Syaiful Turuy mengatakan, pasokan pangan pokok dan strategis, seperti beras, jagung, minyak goreng, telur ayam, gula pasir, bawang merah, cabai merah, daging sapi dan daging ayam cukup.
"Aman dan cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan pangan selama natal dan tahun baru," katanya.
Kepala Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menegaskan, pasokan dan harga pangan di Maluku Utara stabil.
“Saya harap Maluku Utara bisa menjadi barometer nasional untuk pasokan dan harga pangan yang stabil," ujarnya.
Menurut dia, stabilnya pasokan dan harga di Maluku Utara merupakan hasil dari sinergi yang luar biasa antara satgas pangan, pemerintah daerah dan stakeholder terkait.
Salah satunya, imbuhnya, kebijakan mengeluarkan 50 persen stok barang yang masih ada di gudang, untuk disalurkan kepada distributor dan pengecer sehingga harga stabil.
“Melihat kondisi geografis yang terdiri 800 pulau, apabila Maluku Utara bisa menjaga stabilitas pasokan dan harga, maka daerah lain pun bisa, apalagi Pulau Jawa," katanya.
Kepala perwakilan Bank Indonesia Dwi Tugas Waluyanto mengatakan, stabilitas harga yang terlihat dari angka inflasi sampai November yaitu 0,68 persen, jauh di bawah rata-rata angka inflasi year to year nasional sebesar 3,30 persen.
Menurut Dwi, ada tiga hal yang mempengaruhi inflasi yaitu produksi, distribusi dan ekspektasi/psikologis masyarakat.
Mengingat bahwa wilayah Maluku adalah kepulauan, ia melanjutkan maka swasembada menjadi harga mati untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan.
Visi Cinta
Program Visi Cinta di Provinsi Maluku Utara merupakan pembangunan infrastruktur jalan untuk angkutan umum dan pangan. Dengan adanya program itu, distribusi pangan diharapkan lebih lancar.
Selain itu, adanya Satuan Tugas (Satgas) Pangan bisa mempengaruhi ekspektasi/psikologis masyarakat, salah satunya melalui pengecekan gudang dan harga di pasar.
Pada Rakor Pangan Maluku Utara, Gubernur secara simbolis menyerahkan 10 mobil angkutan pangan dan gudang pangan kepada Bupati Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, dan Halmahera Selatan.
Mobil angkutan pangan dimaksudkan untuk menekan biaya angkut melalui subsidi biaya angkut bahan bakar dan sopir. Sementara, gudang pangan dibangun sebagai penampung (hub/transit) komoditas pangan sebelum dipasarkan.
Rencananya, hari ini (20/12/2017) Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan Provinsi Maluku Utara akan memantau pasar higienis. Aksi itu merupakan upaya untuk pengamanan stabilitas pasokan dan harga pangan.
Selain itu, bazar pangan murah akan digelar di Lapangan Parkir Gedung Dhuafa Center. Masyarakat Maluku Utara dapat membeli beras premium, beras TTI, beras BULOG, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, dan bawang putih.