Kembangkan Diversifikasi Pangan Berbasis Sagu, Kementan Gandeng FAO

Kompas.com - 19/12/2017, 18:47 WIB
Josephus Primus

Penulis

Ilabulo, kuliner khas Gorontalo dari sagu dan hati ampela.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Ilabulo, kuliner khas Gorontalo dari sagu dan hati ampela.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) terus berkomitmen dalam mewujudkan penganekaragaman pangan berbasis pangan lokal, sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap beras dan terigu. Pemanfaatan pangan lokal secara massif dinilai mampu memberikan kontribusi positif untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional.

Terkait hal itu, BKP didukung oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan Project Promoting Sago Starch Utilization in Indonesia. Program telah dimulai pada tahun 2016 dan saat ini memasuki tahap akhir.

Dalam acara Terminal Workshop Project (18/12/2017) di Kendari, Tri Agustin Satriani Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP menjelaskan, proyek yang telah dilaksanakan meliputi pengembangan kemampuan teknis dalam produksi sagu, ekstraksi pati sagu, serta peningkatan nilai tambah sagu secara berkelanjutan dan profitable.

Sagu dapat dipromosikan sebagai bahan pangan lokal yang sangat sehat untuk dikonsumsi karena mengandung karbohidrat tetapi bebas gluten dan rendah kalori serta rendah indeks glikemiks.

“Tentu saya sangat mengapresiasi dukungan FAO, Pemda Propinsi, Pemda Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kota Kendari yang telah berperan serta dalam pengembangan pangan lokal khususnya sagu," lanjut Tri.

Menurutnya, dukungan yang diberikan sangat inovatif dalam pengolahan sagu secara semi modern dan higienis mulai dari produksi hingga pengolahan ke dalam bentuk yang siap untuk dikonsumsi.

Untuk menggerakkan dari sisi bisnis, telah dibentuk unit usaha sagu yaitu Sagu Meambo Food. Terkait hal ini,  unit produksi sagu difokuskan di Konawe dan Konawe Selatan. Sedangkan, unit promosi dan penjualan ada di Kota Kendari.

Kelebihan sagu yang diproduksi oleh unit usaha ini adalah higienis, bersih, putih, dan dijual dalam bentuk tepung sagu kering. Selain itu, beberapa produk olahan yang sudah dibuat antara lain bronis dan kukis.

Dalam kesempatan ini, Mark Smulder Perwakilan FAO Indonesia - Timor Leste  menekankan bahwa untuk menjaga keberlanjutan proyek ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu komitmen, keahlian,  dan kesempatan.

Mark juga mengingatkan kelompok penerima manfaat agar segera membuat rencana bisnis sehingga pengolahan sagu ini dapat terus berkembang secara berkelanjutan serta memberikan keuntungan bagi masyarakat.

Selain hal tersebut, Tri Agustin Satriani juga menambahkan tentang pentingnya membangun sinergitas antara pemerintah daerah, kelompok penerima manfaat, universitas, serta pihak swasta dalam peningkatan diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal.

Pada 2018, BKP akan mengembangkan beberapa pangan pokok potensial lainnya seperti sagu, ubi kayu, ubi jalar, jagung, sorgum di talas di 15 lokasi pada 13 provinsi. Sagu akan dikembangkan lagi di empat lokasi yaitu Papua, Maluku, Sulawesi Barat, dan Riau.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke