Dua Program Kementan Jawab Tantangan Kemarau

Kompas.com - 31/08/2017, 14:37 WIB
Josephus Primus

Penulis

Musim kemarau membuat air di Embung Sebligo, Desa Lerep, kecamatan Ungaran Barat menyusut sekitar 20 persen.Kompas.com/Syahrul Munir Musim kemarau membuat air di Embung Sebligo, Desa Lerep, kecamatan Ungaran Barat menyusut sekitar 20 persen.

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian menyiapkan dua program untuk menjawab tantangan kemarau tahun ini. "Kami yakin dapat mengantisipasi potensi kekeringan yang melanda wilayah di Indonesia saat ini,"  kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com pada Selasa (29/8/2017).

Menteri Amran menambahkan program yang disiapkan adalah jangka panjang dan pendek. Sementara, kemarau biasanya terjadi pada Juli hingga September setiap tahunnya. "Tiga tahun belakangan kami sudah melakukan berbagai upaya," tutur Amran.

Lebih lanjut, Amran memerinci. Pada jangka pendek, pihaknya membuat sumur pantek dan melakukan pompanisasi air sungai di wilayah potensial. Hal lain yang dilakukan adalah penyediaan benih unggul tahan kekeringan, pongaturan pola tanam, meminimalisasikan risiko kekeringan, penyediaan asuransi usaha tani, dan menggenjot pertanaman di lahan rawa, lebak, serta pasang surut.

Sedangkan, realisasi program jangka panjang melalui perbaikan irigasi, bantuan alat-alat dan mesin pertanian (alsintan), pembangunan embung, pengembangan tata air mikro di lahan rawa dan pasang-surut, serta bantuan benih tahan kekeringan untuk mengantisipasi potensi kekeringan dan menghindari penurunan hasil produksi petani.

Air

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Dok Kementan)KOMPAS.com/PRAMDIA ARHANDO JULIANTO Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Dok Kementan)

Lantas, untuk menjamin ketersediaan air irigasi, Kementan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait pembangunan bendungan, DAM, jaringan irigasi primer dan sekunder serta melakukan normalisasi sungai, plus pembangunan irigasi tersier 3,0 juta hektar.

Pada bagian berikutnya, untuk penyediaan air irigasi secara berkelanjutan, Kementan juga turut bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dalam pembangunan embung di seluruh Indonesia. Pada 2017 pemerintah menargetkan akan membangun minimal 11.000 embung dari total 30.000 embung dengan jangkauan 1,5 juta ha hingga 2 juta ha. Bahkan, untuk mendukung ketersediaan air pada lahan pertanian, kata Amran, pihaknya telah menyiapkan puluhan ribu pompa air untuk pengairan sawah seluruh Indonesia

“Sumber air ini nantinya dapat meningkatkan jumlah produksi lahan 2 kali lipat, artinya nanti pada bulan November, Desember, Januari tidak ada paceklik, “ jelas Mentan saat berada di Kompleks Istana Negara, Senin (28/8/2017).

Pengaturan pola tanam dengan sistem percepatan tanam juga dilakukan melalui optimalisasi penggunaan alat mesin pertanian yang dibagikan secara gratis oleh Mentan. Sehingga kemarau akan dapat dilewati karena stok pangan yang telah tercukupi.

Secara terpisah Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan, Yanuardi mengatakan Kementan telah mengantisipasi musim kemarau melalui beberapa upaya di antaranya menyebarluaskan informasi Prakiraan Iklim Musim Kemarau Tahun 2017 dan peningkatan kewaspadaan terhadap kekeringan kepada seluruh gubernur dan dinas provinsi terkait, melakukan budidaya pertanaman sesuai iklim dan kondisi setempat melakukan penanaman menggunakan varietas padi tahan/toleran kekeringan dan berumur, melakukan budidaya tanaman hemat air/SRI, serta melakukan pemantauan langsung secara intensif.

Menurut data Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Kementan, tercatat luas kekeringan pada pertanaman padi Musim Kemarau 2017 (periode April – Agustus) hanya 5.379 ha. "Jumlah ini hanya 0,11 persen dari total keseluruhan areal tanam pada periode yang sama 4.869.051 ha" papar Yanuardi

Terakhir, upaya lain terkait antisipasi musim kemarau, Kementan mulai tahun 2016 memberikan jaminan asuransi terhadap petani melalui Program Asuransi Usaha Tani (AUT). Jika terjadi gagal panen atau puso baik akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), banjir maupun kekeringan, petani mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta per hektar.


Terkini Lainnya
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Rencana Cetak Sawah 500.000 Ha, Mentan Amran Tinjau Lokasi Eks PLG di Kalteng
Rencana Cetak Sawah 500.000 Ha, Mentan Amran Tinjau Lokasi Eks PLG di Kalteng
Kementan
Mentan Amran: Kalteng Bisa Jadi Solusi Pangan Indonesia
Mentan Amran: Kalteng Bisa Jadi Solusi Pangan Indonesia
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke