Penghargaan untuk Para "Pahlawan Pertanian"

Kompas.com - 15/08/2017, 23:16 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman memberikan penghargaan tingkat nasional bagi pelaku pembangunan pertanian 2017 di Swiss-Belresidences di Kalibata, Jakarta Selsatan, pada Selasa (15/08/2017)Auzi Amazia Domasti Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman memberikan penghargaan tingkat nasional bagi pelaku pembangunan pertanian 2017 di Swiss-Belresidences di Kalibata, Jakarta Selsatan, pada Selasa (15/08/2017)

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman memberikan penghargaan tingkat nasional bagi pelaku pembangunan pertanian 2017. Total semuanya ada tujuh kategori.

Daftarnya adalah Petani Berprestasi, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berprestasi, Kelembagaan ekonomi Petani Berprestasi, Penyuluh Pertanian Teladan, Balai Penyuluhan Pertanian Berprestasi, Tenaga Pendidik Pertanian (Guru dan Dosen) Berprestasi, dan Pengembangan Karya Ilmiah Terbaik.

Dalam satu kategori, terdapat tiga sampai enam orang atau unit yang menerima penghargaan.

“(Penghargaan ini diadakan) dengan harapan adanya aktualisasi diri sehingga mampu berprestasi. Tujuannya, untuk mewujudkan target, sasaran, dan keberhasilan pembangunan pertanian selanjutnya,” kata Amran.

Dari wirausaha sampai koperasi

Bak pahlawan, ada berbagai cerita dari para penerima penghargaan. Jamilah adalah satu di antaranya dari kategori Tenaga Pendidik Pertanian. Sebagai guru, dia terpilih karena berhasil mendorong sebagian siswanya untuk berwirausaha dalam bidang pertanian.

"Saya berusaha memotivasi dengan melakukan pendekatan interpersonal dan menjelaskan ke 700 siswa ditempat mengajar," ujarnya ditemui di Swiss-Belresidences Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (15/08/2017).

Di tempat ia mengajar, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Pembangunan Negeri 1 Tegalamper Bondowoso, Jamilah berhasil meyakinkan bahwa peluang berwirausaha di bidang pertanian sangat besar.


“Banyak yang berpikir untuk mencari tempat kerja saja setelah lulus, padahal bisa berwirausaha. Dengan begitu (mereka) bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” tambahnya.

Melalui motivasi tersebut, terbentuklah 10 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari lima orang yang siap memulai wirausaha. Mereka bisa membudidayakan tanmaan. 

“Banyak dari mereka yang sudah punya lahan atau pekarangan di rumah. Hal ini memudahkan mereka untuk membudidayakan,” kata Jamilah.

Beberapa hasil kelompok wirausaha siswa, kata Jamilah ada yang membuat usaha budaya timun dan hidroponik.

Cerita mengenai bidang pertanian lainnya datang dari  Baharuddin, seorang penerima penghargaan dari kategori Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi. Pada Kompas.com, Baharudin berkisah sudah enam tahun aktif menjadi Ketua Koperasi Tani Teobroma di Palu, Sulawesi Tengah.

"Dulu kepercayaan masyarakat terhadap koperasi menurun. Saya berusaha menjelaskan dan mengarahkan kemandirian petani tak lepas dari pemanfaatan koperasi di daerahnya," kata dia.

Secara konsisten, tiap bulan Baharudin datang dalam pertemuan-pertemuan kelompok tani. Kemudian, ia coba menyampaikan aturan-aturan dan mekanisme yang ada di koperasi.

Dalam penjelasannya, Baharudin selalu menegaskan bahwa koperasi mendukung pengadaan sarana produksi pertanian untuk memudahkan petanu. Misalnya, dalam hal pengadaan pestisida dan pupuk.

Terkini Lainnya
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke