Pemerintah Gerak Cepat Hadapi Serangan Wereng Coklat

Kompas.com - 12/08/2017, 20:30 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Hama wereng batang cokelat menyerang padi di pusat produksi padi nasional. Serangan hama mampu ditangani Kementerian Pertanian dengan menerapkan beragam teknologi pertanian. Hama wereng batang cokelat menyerang padi di pusat produksi padi nasional. Serangan hama mampu ditangani Kementerian Pertanian dengan menerapkan beragam teknologi pertanian.

KOMPAS.com - Memasuki musim kemarau, hama wereng batang cokelat menyerang beberapa wilayah sentra produksi padi nasional. Seluruh petugas pertanian diminta waspada dan sigap bergerak menangani hama wereng.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman jauh-jauh hari mengintruksikan tim pengendalian hama untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengontrol agar serangan hama wereng tak menjadi ancaman besar.

Berdasarkan data Ditjen Tanaman Pangan yang diolah dari hasil pengamatan pihak internal maupun petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) di daerah, total luas tanah yang terserang hama weren dari Januari hinggal Juli 2017 mencapai 67.749 hektar.
Sementara, lahan puso (gagal panen) yang diakibatkan wereng seluas 746,71 hektar.

"Luas lahan yang diserang sangat kecil perbandingannya dibandingkan luas lahan keseluruhan di Indonesia," kata Amran seperti rilis yang diterima Kompas.com pada Sabtu (12/8/2017).

Sekecil apa pun serangan hama wereng cokelat, dia melanjutkan, harus segera ditangani sejak dini. Tujuannya, menghambat perluasan serangan hama.

"Sehingga, tidak terjadi gejolak yang bisa menurunkan produksi padi nasional. Untuk itu, kiat-kiat pengelolaan pertanaman padi di lapangan perlu dilakukan," ujar Amran.

Petani menunjukkan wereng hijau di Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (16/3/2017). Wereng hijau merupakan vektor penyebar penyakit tungro pada tanaman padi.KOMPAS.com/BUDIYANTO Petani menunjukkan wereng hijau di Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (16/3/2017). Wereng hijau merupakan vektor penyebar penyakit tungro pada tanaman padi.

Kementerian Pertanian meminta seluruh jajarannya melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan perakitan varietas tahan, rekayasa ekologi dan reagroekosistem serta pelaksanaan pengendalian hama terpadu (PHT) biointensif pada percepatan perluasan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).

"Kami perintahkan semua unit kerja POPT bergerak. Balai-balai pertanian di daerah segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari spot-spot wilayah yang terdampak wereng. Tiap hari daerah terdampak wereng dimonitor dan segera dilaporkan," katanya.

Gerak cepat pemerintah pusat dalam antisipasi serangan wereng cokelat diapreasiasi pemerintah daerah, di antaranya Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Lily Purwati, mengatakan upaya yang dilakukan untuk mengatasi serangan wereng mampu mengendalikan serangan. Semula, lahan terdampak mencapai 150 hektar dari total pertanaman seluas 15 ribu hektar. Namun, kini tinggal 95 hektar.

"Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah dengan Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, TNI, dan para penyuluh," ujarnya.

Baca: Mentan Targetkan Serangan Hama Wereng Teratasi Pekan Depan

Bentuk kerja sama dengan Badan Litbang Pertanian itu diwujudkan dengan penerapan teknologi. Badan Litbang Pertanian menerapkan teknologi Bioprotektor, Bio Decomposer, dan sistem tanam Jarwo Supur.

"Teknologi yang dibawa Badan Litbang Pertanian ini cukup ampuh untuk mengendalikan wereng," katanya.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke