Kemensos Kaji Penambahan Bantuan Energi dalam BPNT

Kompas.com - 18/12/2018, 12:53 WIB
ADW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Sosial ( Kemensos) sedang mengkaji penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT) yang akan disinergikan dengan bantuan energi pada 2020. Bantuan energi yang dimaksud adalah gas elpiji kemasan 3 kilogram (kg).

Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Perencanaan Kemensos Adhy Karyono. Ia mengatakan, nantinya selain mendapatkan bahan pangan penerima BPNT juga akan mendapatkan gas elpiji.

“Jadi, orang yang mendapatkan beras rastra dan BPNT juga akan mendapatkan insentif untuk bantuan membeli gas 3 kg, sehingga semakin ringan mereka memenuhi kebutuhan dasarnya,” terang Adhy usai mengisi Workshop Persiapan Pelaksanaan Bantuan Sosial Penanganan Fakir Miskin Tahun 2019, di Hotel Best Western, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Terkait nilai bantuan energi yang akan diberikan, Adhy mengaku hal tersebut masih dalam tahap perhitungan. Kemensos harus menyeleksi dengan teliti siapa saja yang berhak mendapatkan batuan tersebut. Sebab, sampai saat ini subsidi elpiji yang diberikan pemerintah berada di angka 25 juta orang.

Baca jugaKemensos Targetkan BPNT Tersalurkan ke 151 Kabupaten pada 2019

“Sementara, dari angka 40 persen kami ambil yang 28 persen atau 15,6 juta orang yang dianggap di bawah garis kemiskinan. Kalau mau tepat sasaran, maka harus selektif. Jadi, mengeluarkan yang tidak berhaknya,” terang dia.

BPNT masih jadi prioritas

Lebih lanjut, Adhy mengungkapkan, proses transformasi bantuan sosial ( bansos) menjadi BPNT masih menjadi salah satu fokus Kemensos pada 2019. Selain transformasi BPNT, penanggulangan fakir miskin juga menjadi fokus lainnya.

Adhy mengatakan, Kemensos akan fokus pada langkah untuk menuntaskan transformasi bansos yang bersifat finansial inklusif. Dia menjelaskan, pada 2019 semua bantuan akan diubah menjadi cashless atau non tunai.

“Bantuan rastra (beras sejahtera) berpindah menjadi BPNT. Mematangkan itu. Memang targetnya menjadi 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) harus menggunakan kartu yang bentuknya non tunai,” terang Adhy.

Sementara itu, untuk bahan pangan yang bisa dibeli dengan BPNT, yaitu beras dan telur akan terus dikaji keberlanjutannya.

Baca jugaKemensos Optimistis Rastra Diganti Bantuan Pangan Non Tunai pada 2019

Menurut Adhy, program BPNT akan terus dipertahankan. Sebab, program ini semakin kuat dan turut berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan. Ini karena BPNT sangat membantu masyarakat dalam pengeluaran untuk konsumsi pangan.

Dalam paparannya Adhy menjelaskan, berdasarkan data BPS tahun 2018 program rastra dan BPNT memberikan kontribusi untuk memperkuat konsumsi beras masyarakat sebesar 30,49 persen.

Untuk itu, ke depannya Kemensos akan mengkaji peningkatan indeks BPNT agar tingkat konsumsi masyarakat dapat semakin meningkat.

“Mungkin kajian di tahun berikutnya adalah bagaimana indeks itu akan meningkat. Tidak di Rp 110.000. Karena konsumsi beras orang miskin itu sebetulnya kan masih kurang. Kami ingin menjamin agar mereka tidak kesulitan dengan pangannya,” ucap Adhy.

Sebagai informasi, BPNT merupakan program bansos yang telah dijalankan Kemensos sejak tahun 2017. Program yang bekerja sama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) ini menyalurkan bantuan sebesar Rp 110.000 langsung ke rekening penerima bansos melalui mekanisme akun elektronik.

 

Terkini Lainnya
Kemensos Ajak Organisasi Kepemudaan Kawal 3 Program Prioritas Presiden

Kemensos Ajak Organisasi Kepemudaan Kawal 3 Program Prioritas Presiden

Kemensos
Putus Rantai Kemiskinan, Wamensos Minta Kepala Daerah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat

Putus Rantai Kemiskinan, Wamensos Minta Kepala Daerah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat

Kemensos
Dihadapan Gus Ipul, Kepsek SRMA 43 Magelang Cerita soal Siswanya: Mereka Anak Luar Biasa

Dihadapan Gus Ipul, Kepsek SRMA 43 Magelang Cerita soal Siswanya: Mereka Anak Luar Biasa

Kemensos
Belasungkawa untuk Affan, Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tawarkan Program Pemberdayaan

Belasungkawa untuk Affan, Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tawarkan Program Pemberdayaan

Kemensos
Kemensos Beri Santunan Korban Unjuk Rasa, Gus Ipul: Disesuaikan dengan Kondisi

Kemensos Beri Santunan Korban Unjuk Rasa, Gus Ipul: Disesuaikan dengan Kondisi

Kemensos
Gus Ipul: Tokoh Lintas Agama dan Parpol Kompak Dukung Kebijakan Prabowo

Gus Ipul: Tokoh Lintas Agama dan Parpol Kompak Dukung Kebijakan Prabowo

Kemensos
Kemensos Salurkan Logistik dan Layanan Psikososial untuk Korban Kebakaran di Luwu Timur

Kemensos Salurkan Logistik dan Layanan Psikososial untuk Korban Kebakaran di Luwu Timur

Kemensos
Soal Pengelolaan Keuangan Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Setiap Rupiah Adalah Harapan

Soal Pengelolaan Keuangan Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Setiap Rupiah Adalah Harapan

Kemensos
Kemensos Kirimkan Bantuan Tanggap Darurat Senilai Rp 1.6 Miliar ke Pulau Enggano

Kemensos Kirimkan Bantuan Tanggap Darurat Senilai Rp 1.6 Miliar ke Pulau Enggano

Kemensos
Berjasa di Bidang Sosial, Gus Ipul Terima Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden RI

Berjasa di Bidang Sosial, Gus Ipul Terima Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden RI

Kemensos
Luhut Yakin Digitalisasi Bansos Bisa Hemat Anggaran hingga Rp 500 Triliun

Luhut Yakin Digitalisasi Bansos Bisa Hemat Anggaran hingga Rp 500 Triliun

Kemensos
Gus Ipul Dampingi Prabowo Pimpin Renungan Suci HUT Ke-80 RI di Kalibata

Gus Ipul Dampingi Prabowo Pimpin Renungan Suci HUT Ke-80 RI di Kalibata

Kemensos
Paduan Suara Sekolah Rakyat Tampil di Istana pada Upacara HUT Ke-80 RI

Paduan Suara Sekolah Rakyat Tampil di Istana pada Upacara HUT Ke-80 RI

Kemensos
Syukuran HUT ke-80 RI, Gus Ipul Ajak Jajaran Kemensos Kerja Berdampak

Syukuran HUT ke-80 RI, Gus Ipul Ajak Jajaran Kemensos Kerja Berdampak

Kemensos
Mensos Gus Ipul Temui Sinta Nuriyah Wahid, Antar Undangan Upacara 17 Agustus dari Presiden

Mensos Gus Ipul Temui Sinta Nuriyah Wahid, Antar Undangan Upacara 17 Agustus dari Presiden

Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com