KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meluncurkan program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) Muda secara online melalui platform Zoom Meeting, Minggu (2/6/2024).
Dalam kesempatannya, Risma mengatakan bahwa program ini diprioritaskan bagi anak muda berusia 20-30 tahun yang orangtuanya menerima Program Keluarga Harapan (PHK).
“Ini merupakan program pemberdayaan masyarakat agar keluar dari kemiskinan. Penerimanya bukan hanya mendapatkan bantuan permodalan usaha, tetapi juga pendampingan dalam berusaha, pendampingan dalam pengemasan, serta pemasaran dan literasi keuangan,” ujar Risma melalui siaran persnya, Senin (3/6/2024).
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada syarat khusus untuk mengikuti program Pena Muda. Hanya saja, calon peserta akan mengikuti asesmen sebagai tahapan seleksi dalam mengikuti program tersebut.
Baca juga: Cerita Mensos Risma Entaskan Kemiskinan: Saya Tidak Malu Jadi Marketing
“Tidak ada syarat khusus, asalkan memiliki tekad kuat untuk berusaha keluar dari kemiskinan dan berupaya meraih kesuksesan. Saya tahu memang tidak mudah untuk meraih kesuksesan, ada berbagai tantangan yang menghadang. Tapi kalian jangan takut. Kalau jatuh segera bangkit lagi. Jatuh dan gagal lagi, terus bangkit lagi. Begitu seterusnya sampai kegagalan takut mendekati kita,” ujar Risma.
Hingga saat ini, Risma menyebut, sudah ada lebih dari 500 proposal Pena Muda yang lolos quality control.
Seperti diketahui, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menggalakkan program Pena yang berhasil melahirkan puluhan ribu wirausahawan sukses, yakni keluarga penerima manfaat (KPM).
Sejak 2023 hingga 30 April 2024, Risma mengatakan, sebanyak 25.360 KPM telah berhasil di graduasi atau tidak lagi bergantung pada bantuan sosial (bansos).
Pasalnya, mereka sudah berhasil menjalankan usahanya sendiri sehingga bisa mendapatkan penghasilan di atas upah minimum kabupaten atau kota (UMK).
Baca juga: Mensos Risma Serahkan Rp 2,6 Miliar untuk Lansia Aceh Utara
Melalui program Pena Muda ini, Risma berharap, dapat menghasilkan lebih banyak lagi KPM yang berhasil menjalankan usahanya sehingga tidak ada lagi yang bergantung pada bansos.