KOMPAS.com - Penasehat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial (Kemensos) RI sekaligus Penasehat Pusat Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin), Fatma Saifullah Yusuf, menekankan pentingnya menciptakan ekosistem inklusif untuk membantu disabilitas di berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, informasi, vokasi, dan lain sebagainya.
“Kita perlu menciptakan ekosistem inklusi pendidikan yang tidak hanya memberikan akses, tetapi juga mendukung keberhasilan mereka di dalam proses belajar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (11/8/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Fatma saat menjadi keynote speaker dalam acara Gebyar Portadin di Gedung Aneka Bhakti, Kemensos, Kamis (7/8/2025).
Kegiatan yang digelar DWP Kemensos dengan Dewan Pengurus Pusat Portadin itu mengusung tema “Ekosistem Inklusi Pendidikan dan Peluang Usaha Berbasis Disabilitas”.
Baca juga: Mengenal Sekolah Rakyat, Akses Pendidikan Gratis untuk Anak-anak Miskin Mulai Juli 2025
Dalam paparannya, Fatma menegaskan, inklusi pendidikan bukan berarti sekadar memberikan akses fisik ke sekolah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ramah, didukung dengan guru yang terlatih, materi yang sesuai, dan kurikulum yang inklusif.
Dengan pendidikan inklusif, setiap anak diharapkan dapat belajar dan berkembang secara optimal.
Terkait pemberdayaan penyandang disabilitas, Fatma menjelaskan bahwa Kemensos memiliki program yang berperan krusial dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Baca juga: Gebyar Portadin 2025: Panggung Semangat Inklusi Anak Disabilitas
Program tersebut mencakup dukungan pendidikan inklusif dan pemberdayaan ekonomi, antara lain pelatihan keterampilan untuk memasuki dunia kerja dan wirausaha.
"Peluang usaha berbasis disabilitas juga harus menjadi fokus kita. Dengan hubungan yang tepat, penyandang disabilitas bisa menjadi wirausahawan sukses," jelas Fatma.
Ia mengungkapkan bahwa Kemensos juga hadir melalui program dukungan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) disabilitas yang mencakup akses modal, pelatihan fisik, dan pemasangan produk.
Baca juga: Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang
Dalam kesempatan tersebut, Fatma juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan untuk mewujudkan ekosistem inklusif.
Menurutnya, anak-anak disabilitas membutuhkan lingkungan yang dibangun bersama oleh semua pihak.
“Mari kita terus bergandengan tangan, saling menguatkan, dan membangun ekosistem yang mendukung agar anak-anak kita, apapun latar belakangnya, dapat tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, percaya diri, dan mandiri,” ucap Fatma.
Ia juga mendorong pengembangan talenta anak, baik di bidang seni, olahraga, maupun kreativitas lainnya, agar kelak mereka bisa tumbuh menjadi wirausahawan.
Baca juga: Ada Beasiswa Kuliner Internasional bagi Talenta Indonesia
Fatma mengapresiasi para orangtua dan anggota Portadin yang hadir dalam acara tersebut.
Sebagai pembina Portadin sekaligus seorang ibu, ia memahami besarnya cinta yang diberikan orangtua kepada anak-anaknya.
“Bapak Ibu adalah orangtua hebat karena mampu merawat dan membesarkan anak-anak istimewa yang kita cintai,” ujar Fatma.
Ia menyadari bahwa memiliki anak istimewa tidaklah mudah, dibutuhkan kekuatan fisik, kesabaran, dan keteguhan hati yang luar biasa agar bisa tetap tersenyum dan memberikan yang terbaik bagi buah hatinya di setiap kesempatan.
Baca juga: Supian Pastikan Layanan Rumah Kreatif Anak Istimewa Depok Gratis bagi Anak Disabilitas
Selvi Sarinah (38), penyandang disabilitas intelektual dari Yayasan Asih Budi, mengaku senang hadir di acara Gebyar Portadin. Ia terlihat sumringah saat membawakan Tari Ondel-ondel di panggung.
“Senang sekali, bisa menari ondel-ondel, bisa nyanyi juga. Senang banget,” ucap Selvi.
Menutup acara, Fatma bergabung menarikan Tari Maumere bersama anak-anak disabilitas, menciptakan momen penuh keceriaan di Gedung Aneka Bhakti.
Baca juga: Fatma Saifullah Yusuf Sebut Bahasa Isyarat sebagai Jembatan Komunikasi dengan Teman Tuli
Acara Gebyar Portadin turut menampilkan Tari Indang dari Portadin Bogor, Tari Ondel-ondel dari Portadin DKI Jakarta, serta atraksi karate dari Ikatan Sindrom Down Indonesia (ISDI) dan Yayasan Budi Asih.
Gebyar Portadin dihadiri 491 peserta secara luring dari berbagai wilayah Jakarta dan 31 sentra UMKM binaan Portadin yang menawarkan beragam produk, mulai dari aksesori buatan tangan, tas etnik, hingga makanan.
Acara tersebut juga dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta Menteri UMKM Maman Abdurahman, dan Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Rahayu Saraswati selaku narasumber.
Turut mendampingi Fatma, Penasihat II DWP Kemensos Intan Agus Jabo dan Ketua DWP Kemensos Veronika Robben Rico.
Hadir pula, Wakil Ketua Umum Gerindra Sumarjati Arioso, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Eka Prastama, Ketua PPDI Norman Yulian, Penasihat Portadin Siswadi Abdul Rochim, Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan dan Investasi Anggara Hayun, serta perwakilan DPP Partai Demokrat Lilis Dedeh dan Sayyidah Muslimah.
Baca juga: Anggaran Komisi Nasional Disabilitas Jadi Rp 500 Juta, Gus Ipul: Hoaks! Masih Ada Rp 3 Miliar