KOMPAS.com – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka didampingi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli meninjau pelaksanaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 di Kantor Pos KCU Jakarta Flora, Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi penyaluran BSU kepada para pekerja.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran menyapa para penerima manfaat, berdialog, serta meninjau langsung proses pencairan BSU di loket layanan.
Ia juga menyaksikan penyerahan BSU secara simbolis oleh Menaker Yassierli kepada tiga perwakilan penerima. Usai peninjauan, Gibran melanjutkan agenda lain di lokasi berbeda.
Yassierli menyampaikan bahwa Wapres Gibran memberikan apresiasi atas kelancaran penyaluran BSU.
“Tadi respons Pak Wapres sangat baik. Beliau concern, melihat langsung proses pencairan, dan memantau sejauh mana BSU sudah tersalurkan, baik kemarin, hari ini, maupun rencana penyaluran besok,” kata Yassierli melalui siaran persnya, Jumat (18/7/2025).
Ia menambahkan, hingga saat ini BSU telah tersalurkan hampir 85 persen kepada para penerima manfaat.
Baca juga: 150.000 Penerima Bansos di Pamekasan, Dinsos Selidiki Penerima Manfaat Terindikasi Main Judol
“Menurut saya, ini capaian yang sangat baik. Kami bersama tim terus berupaya melakukan yang terbaik,” ujar Yassierli.
Sebagai informasi, BSU 2025 merupakan program strategis nasional untuk mendukung keberlangsungan ekonomi pekerja formal berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta.
Pemerintah menyalurkan bantuan sebesar Rp 600.000 per orang (untuk dua bulan sekaligus), dengan target lebih dari 17,3 juta pekerja di seluruh Indonesia.
Sebanyak 8,5 juta di antaranya disalurkan melalui skema non-Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), termasuk lewat PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND sebagai mitra utama pemerintah.
Baca juga: BSU 2025 Batch 4 Mulai Cair via Bank Himbara dan Kantor Pos, Ini Cara Cek dan Hindari Penipuan
Hingga pertengahan Juli 2025, dasbor internal PosIND mencatat lebih dari 5,7 juta pekerja telah terdaftar sebagai penerima BSU melalui jalur kantor pos. Penyaluran dilakukan melalui lebih dari 4.000 titik layanan, termasuk kantor pos pusat, cabang, layanan mobile, serta jaringan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).