KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker) Yassierli melepas 750 peserta program pemagangan ke Jepang, di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Pada kesempatan itu, Yassierli berpesan kepada para peserta program untuk menjaga nama baik bangsa, mematuhi aturan di Jepang, dan memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal.
“Pulanglah dengan membawa ilmu dan pengalaman. Jadilah pengusaha yang membuka lapangan kerja dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” ujarnya dalam siaran pers.
Yassierli menyebutkan, program itu bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan teknis dan etos kerja.
“Lebih dari itu, ini adalah peluang untuk membentuk generasi muda sebagai calon pengusaha yang dapat menciptakan lapangan kerja di Indonesia,” ungkapnya.
Dia juga menyoroti pentingnya kesiapan tenaga kerja menghadapi revolusi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan kebutuhan tenaga kerja di Jepang akibat fenomena aging population.
Baca juga: Lindungi Lapangan Kerja Nasional, Kemenaker Dukung Pembentukan Desk Pencegahan Penyelundupan
Menurutnya, pemagangan itu adalah peluang besar bagi Indonesia untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang.
“Ini peluang untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul seperti yang selalu ditekankan Presiden Prabowo,” ujarnya.
Adapun program tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dari Indonesia sekaligus menjawab tantangan ketenagakerjaan global.
Yassierli pun mengapresiasi sinergi antara pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, dan berbagai mitra yang telah mendukung program ini sejak 1993 itu.
Hingga kini, program pemagangan ke Jepang telah memberangkatkan lebih dari 126.000 peserta.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Agung Nur Rohmad menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan International Manpower Development Japan (IM Japan) untuk melaksanakan program tersebut.
Selain itu, Kemenaker melibatkan 21 Balai Besar dan Balai Pelatihan Vokasi untuk melatih calon peserta.
Baca juga: Kemenaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Kerja lewat Naker Expo 2024 di 3 Kota
"Program pelatihan, termasuk pelatihan bahasa Jepang dengan standar N5, diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta pada 2025 mendatang," ujarnya.
Sebagai wujud dukungan, acara itu diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ditjen Binalavotas Kemenaker dan 13 perusahaan mitra yang berkomitmen pada penyelenggaraan program pemagangan berkualitas.
Program itu diharapkan dapat melahirkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan mampu berkontribusi secara nyata bagi pembangunan ekonomi bangsa.