KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengapresiasi inisiatif gerakan " Bangga Menjadi Petani" yang disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat dalam acara Temu Mitra Wirausaha di Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (23/11/2024).
"Gerakan ini relevan untuk mengubah stigma tentang profesi petani sekaligus mendorong generasi muda agar lebih tertarik pada sektor pertanian," kata Menaker saat membuka acara yang bertajuk "Kolaborasi Memperkuat Pembangunan SDM Sektor Pertanian untuk Mewujudkan Ekosistem Wirausaha yang Tangguh" ini.
Menaker Yassierli menegaskan bahwa inisiatif itu sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang mencanangkan Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Untuk itu Prabowo meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk memperkuat sektor tersebut.
"Petani itu mulia. Masa depan petani tidak suram jika dilakukan dengan produktivitas tinggi dan inovasi, seperti memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertanian," tambah Yassierli dalam siaran persnya.
Sebagai bentuk dukungan, Yassierli memastikan Unit Pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat siap memberikan sertifikasi bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian di Bandung Barat dan mendukung kebutuhan pelatihan lainnya.
"BPVP hadir untuk meningkatkan keterampilan, memberikan sertifikasi, dan mempertemukan mitra wirausaha demi membangun ekosistem pertanian yang lebih maju," tegasnya.
Dalam mendorong gerakan ini, Menaker Yassierli berbagi pengalaman dan pandangannya terkait masa depan profesi petani.
Ia menuturkan pengalamannya saat tinggal di Amerika Serikat (AS) yang sektor pertaniannya berkembang berkat dukungan teknologi modern.
Menurutnya, kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pertanian Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas.
Pada kesempatan itu, Menaker Yassierli juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan, terutama dalam mengurangi angka pengangguran.
"Persoalan lapangan kerja ini adalah masalah kita bersama, bukan hanya pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah dan industri," ujar Yassierli.
Yassierli juga menekankan bahwa profesi petani adalah jalan mulia yang tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga menjadi ladang amal. Hal ini karena hasilnya merupakan kebutuhan primer yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Jadi gerakan bangga menjadi petani itu menurut saya sudah sangat tepat sekali," ucapnya.