KOMPAS.com- Indonesia sebagai anggota Asia Pacific Group (ASPAG) mengecam keras tindakan kekerasan Israel di Palestina yang mengakibatkan ribuan warga Palestina tewas.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemenaker) Republik Indonesia (RI) Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya bersama International Labor Organization (ILO) bekerja sama untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"ASPAG meyakini bahwa kemitraan sangat penting dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi para pekerja di Palestina. Oleh karena itu, kami berupaya memberikan kontribusi untuk menciptakan keadilan sosial pada kehidupan para pekerja di Palestina," kata Anwar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (3/11/2023).
Anwar menyampaikan, ASPAG mengimbau seluruh negara anggota, mitra pembangunan, dan donor untuk meningkatkan upaya kolaboratif, baik secara finansial maupun teknis, untuk menciptakan solusi jangka panjang.
Baca juga: Gandeng ILO, Kemenaker Kembangkan Sektor Ketenagakerjaan Indonesia
"Memperkuat kemitraan sangat penting untuk memastikan akses peluang kerja yang layak serta perlindungan sosial bagi rakyat Palestina," tutur Anwar.
Menurutnya, strategi ketenagakerjaan nasional Palestina 2021-2025 sangat penting karena sejalan dengan perwujudan peluang kerja yang layak, perlindungan sosial, dan peningkatan tata kelola pasar tenaga kerja di Palestina.
"Kami mengimbau seluruh komunitas internasional untuk mempercepat bantuan keuangan dan teknis guna memastikan penerapan yang efektif di Palestina," tegas Anwar.
Anwar mengaku khawatir dengan serangan Israel yang berdampak terhadap peningkatan pengangguran dan berkurangnya prospek kerja yang layak sesuai lampiran Dokumen GB.349/POL/4.
Baca juga: Lantik DPP APKI, Kemenaker Ingin Mereka Bantu Reformasi Pengawasan Ketenagakerjaan
"Kami khawatir pengangguran semakin meningkat, khususnya di kalangan perempuan dan generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang terkoordinasi. Dengan ini, ASPAG mendukung penuh intervensi transformatif guna membuka jalan solusi ketenagakerjaan jangka panjang di Palestina," ujar Anwar.
Anwar menilai, upaya ASPAG dalam mendorong pekerjaan yang layak, adil, dan bebas berserikat terhambat oleh ketidakstabilan dan ketidakpastian yang terjadi di Palestina.
"Perwujudan tujuan dan cita-cita ILO bergantung pada landasan perdamaian," ujarnya.