KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melepas keberangkatan 21 pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja sebagai perawat di Singapura.
Keberangkatan PMI tersebut menjadi kali pertama penempatan perawat sektor formal ke Singapura melalui skema private to private (PtoP).
"Saya berpesan kepada teman-teman perawat bahwa kesempatan bekerja ke Singapura ini merupakan pengalaman yang memberikan banyak manfaat bagi kalian,” ujar Ida dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (20/6/2023).
Menurutnya, para perawat tidak hanya memperoleh penghasilan yang memadai, tetapi juga akan mendapatkan keterampilan, pengetahuan, membentuk karakter kerja, serta pengalaman bekerja sama dalam suatu tim yang multi negara.
Baca juga: Syarief Hasan: Demokrat Sangat Terbuka Bekerja Sama dengan PDI-P
Ida mengatakan, kebutuhan tenaga perawat saat ini menjadi kebutuhan global. Banyak negara-negara dunia yang membutuhkan perawat asing guna mengisi kebutuhan perawat di negaranya.
Meski demikian, kata dia, kebutuhan tenaga perawat yang besar itu tentu akan melahirkan persaingan dengan perawat yang dibutuhkan benar-benar kompeten.
"Untuk itu, saya tidak jemu mengingatkan kepada teman-teman untuk terus meningkatkan kemampuan diri, yang akan mendukung kebekerjaan dan mengisi peluang kerja yang terbuka," imbuh Ida.
Dalam kesempatan tersebut, Ida mendorong para PMI yang bekerja sebagai perawat di Singapura agar bekerja dengan sungguh-sungguh sebagai health care assistant (HCA).
Baca juga: Kegiatan Ekonomi Utama Penduduk Singapura
Ia berharap, perawat dapat mengambil Singapore Nursing Board (SNB) Exam, sehingga bisa menduduki jabatan yang lebih tinggi, yaitu Enrolled Nurse (EN) bahkan sampai Registered Nurse (RN).
Ida juga berharap, angkatan pertama tersebut mampu bekerja dan berjuang sebaik mungkin, serta beradaptasi dengan lingkungan kerja, sehingga dapat memberikan kesan positif bagi tenaga perawat Indonesia.
"Jadi sekali lagi, please, lanjutkan perjuangan mengikuti proses seleksi ini, terus berjuang untuk beradaptasi dengan pekerjaan dan lingkungan kerja, dan buktikan bahwa perawat Indonesia mampu dan cakap," tuturnya.
Tak lupa Ida berpesan kepada para perawat agar selalu mengomunikasikan secara baik apabila menemui permasalahan dalam pekerjaan.
Baca juga: Mimpi Kehilangan Pekerjaan, Apa Artinya?
Selain komunikasi, perawat diimbau agar bisa menempuh prosedur penyelesaian masalah yang telah ditentukan.
"Perwakilan Republik Indonesia (RI) di Singapura tentunya akan membuka pintu untuk selalu membantu. Jangan lupa untuk lapor diri dan menyimpan alamat dan nomor kontak dari perwakilan RI," ujar Ida.
Lanjut ia mengatakan, sebanyak 21 perawat yang akan diberangkatkan ke Singapura tersebut adalah pemberangkatkan batch pertama dari total 113 perawat yang berada di bawah naungan PT Binawan.
Sementara itu, tenaga perawat lainnya akan diberangkatkan melalui batch kedua.