BADUNG, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sekaligus Chair Employment Working Group (EWG) Group of Twenty ( G20) Anwar Sanusi memaparkan, program ketenagakerjaan yang dicetuskan di Indonesia di depan para anggota delegasi G20.
Dalam pemaparannya tersebut, Anwar menjelaskan, salah satu program keunggulan dari Kemenaker, yaitu community base vocation all training atau pelatihan berbasis komunitas untuk meningkatkan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) Indonesia.
“Program ini ditawarkan pemahaman bahwa terminologi yang akhirnya akan mereka adopsi ada yang namanya vocational training yang memang dilakukan atau dapat dikatakan dimiliki oleh masyarakat,” ungkap Anwar Sanusi saat menghadiri pertemuan EWG G20 di Hotel Ayana, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Kemnaker Targetkan 100 Inkubator Bisnis Lewat Program BLK Komunitas
Anwar mengatakan, salah satu program pelatihan berbasis komunitas yang disediakan adalah pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di pesantren, pasramanaran, dan lain sebagainya.
“Berkat dari pelatihan di bidang tertentu, para santri di pesantren tersebut mampu menghasilkan produk UMKM dan para santri ini dinilai menjadi kelompok UMKM baru di Indonesia,” jelas Anwar.
Lebih lanjut, Anwar menyebutkan, pihaknya mendapat masukan agar BLK komunitas ini bisa diadopsi oleh negara lain.
“Negara-negara yang memiliki kesamaan kondisi seperti India, Brasil, dan Argentina ini sangat tertarik dengan namanya community base vocational training ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, pertemuan EWG ini dilaksanakan sebanyak tujuh kali menjelang perhelatan presidensi G20 di Indonesia.
Adapun dalam pertemuan ini dibahas tiga isu ketenagakerjaan, yaitu akses pekerjaan yang sama untuk penyandang disabilitas, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan strategi menghadapi kecerdasan manusia atau artificial intelligence (AI) di sektor ketenagakerjaan.