KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri memberikan apresiasi atas kontribusi petugas desa migran produktif (Desmigratif) dalam memberikan peningkatan kualitas pelayanan kepada para pekerja migran dan keluarganya.
Hanif meminta petugas desmigratif selalu pro aktif berkoordinasi dengan dengan masyarakat, tokoh masyarakat, perangkat desa, dan instansi terkait dalam menjalankan tugas. Tujuannya, agar program-program desmigratif tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh pekerja migran, keluarga, dan warga sekitarnya.
Selain itu, Menaker juga meminta petugas Desmigratif untuk membantu Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) untuk memperkuat dan melengkapi database rumah tangga pekerja migran Indonesia (PMI), termasuk database usaha para pekerja migran.
Baca juga: BLK Komunitas, Upaya Kemnaker Tingkatkan Kemampuan SDM di Pesantren
Menurutnya, kelengkapan database tersebut sangat membantu ketika Kemnaker ingin mengetahui secara detail angka pekerja migran, PMI purna, dan keluarga pekerja migran yang memiliki usaha di seluruh Indonesia.
“Petugas Desmigratif memiliki peran untuk membantu Kemnaker dalam mengidentifikasi rumah tangga pekerja migran. Misalnya berapa provinsi, kabupaten, dan desa, lalu berapa unit usaha, bergerak di bidang apa saja,” kata Menaker Hanif saat melalui keterangan tertulis, Jumat (13/9/2019).
Menaker Hanif pun berharap petugas Desmigratif mampu berperan untuk menghubungkan Desmigratif dengan pemerintah daerah dan Dinas Ketenagakerjaan (Dinaker).
"Saya berharap ke depan, petugas Desmigratif harus maju terus dan menjadi garda terdepan untuk bisa membantu memfasilitasi para pekerja migran beserta seluruh keluarganya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, lebih aman, dan lebih sejahtera," kata Hanif.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Binapenta Kemnaker Aris Wahyudi menegaskan program Desmigratif menggunakan konsep penanganan desa kantong pekerja migran secara terpadu.
Baca juga: Kemnaker: Menurunkan Pengangguran Melalui Kegiatan Job Fair
Desmigratif dibangun melalui empat pilar yakni pusat layanan migrasi, usaha produktif, pengasuhan anak secara bersama, dan koperasi yang dalam pelaksanaannya memerlukan proses pembelajaran dan kreativitas.
Untuk diketahui, secara akumulasi dari 2016 hingga 2019 telah dilaksanakan program Desmigratif di 12 provinsi, 107 kabupaten, 314 kecamatan, dan 402 desa.