KOMPAS.com – Industri animasi dan games merupakan salah satu bidang ekonomi kreatif yang akan terus tumbuh di masa depan.
Untuk menyambut potensi tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi mengadakan pelatihan film dan games animasi.
Hal itu salah satunya merupakan upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kompeten di bidang industri kreatif.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono meyakini ekonomi kreatif nantinya akan menjadi pilar perekonomian Indonesia pada masa yang akan datang.
Baca juga: Kemnaker: Perlu Sosialisasi untuk Kurangi Risiko Kerja di Jalan Raya
Ia menambahkan, Indonesia harus melakukan lompatan dari perekonomian yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam (SDA) menjadi perekonomian yang digerakkan oleh industri kreatif.
“Generasi muda Indonesia, anak-anak muda kita, tentunya mempunyai potensi yang besar untuk masuk ke industri ini, baik di bidang film, video digital, seni pertunjukan, seni tradisi, games, dan animasi,” terangnya.
Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), penyerapan tenaga kerja di industri kreatif terus tumbuh dari tahun ke tahun.
Pada 2015, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 15,9 juta. Kemudian pada 2016 bertambah lagi menjadi 16,9 juta orang.
Baca juga: Kemnaker Beberkan 4 Hal Penting untuk Ciptakan SDM Berkualitas
Selanjutnya, pada 2017 sektor ini menyerap 17,4 juta tenaga kerja dan tahun 2018 terus naik hingga 18,1 juta tenaga kerja.
Bambang menegaskan, pemerintah akan terus memfasilitasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih untuk mendukung tumbuh kembang industri kreatif di tanah air.
“Kami telah mengupayakan untuk menyediakan berbagai fasilitas, sarana, dan kemudahan bagi kaum muda dalam berkreasi yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kepentingan bangsa,” tegasnya.
Plt. Kepala BBPLK Bekasi Syafrudin menambahkan, dalam rangka memenuhi kebutuhan industri animasi, baik film maupun games, BBPLK Bekasi pada 2019 menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) untuk Movie Animator dan Motion Graphic Arts.
Baca juga: Kemnaker: Buka Akses Lapangan Kerja untuk Difabel
Pelatihan Movie Animator disebutnya mampu mencetak SDM pembuatan film animasi dan pelatihan Motion Graphic Arts telah menghasilkan SDM pembuatan games animasi.
"Kedua pelatihan ini, salah satunya merupakan kelanjutan dari program unggulan BBPLK Bekasi tahun 2018 yaitu film Nano Milenial Force," terang Bambang.
Untuk 2019 sendiri, pelatihan Movie Animator telah menghasilkan dua film yaitu Nano Milenial Force 2 dengan judul Reunited dan film animasi kolosal yang berjudul Alif.
Sedangkan, pelatihan Motion Graphic Arts menghasilkan 2 games yaitu Game Milenial Strike dan Game Peace Hunter.
Baca juga: Upaya Kemnaker Perluas Kesempatan Kerja SDM Indonesia
Sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan animasi, BBPLK Bekasi telah melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan animasi antara lain Ainaki dan SSR Polytechnic.
Syafrudin bersyukur, siswa pelatihan BBPLK Bekasi telah berhasil membuat karya animasi, baik film maupun games animasi.
"Kami informasikan bahwa siswa yang mengikuti BBPLK Bekasi untuk program Movie Animator dan Motion Graphic Art adalah siswa-siswa yang belajar dari nol, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda," tutupnya.