KOMPAS.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Indonesia saat ini berada di angka 5,01 persen. Jumlah ini merupakan angka pengangguran terendah dalam sejarah Indonesia.
Selain itu, Kemnaker juga mencatat total penciptaan lapangan kerja baru telah mencapai 11,1 juta sepanjang 2015-2019. Dengan demikian, target penciptaan 10 juta lapangan kerja baru Presiden Joko Widodo pada periode tersebut telah terlampaui.
Kendati demikian, Plt. Dirjen Binapenta dan PKK, Edi Purnama mengatakan target penciptaan lapangan 2 juta lapangan kerja baru per tahun harus tetap dilaksanakan agar total penciptaan lapangan kerja sejak 2015- 2019 dapat mencapai 12 juta.
Baca juga: Kemnaker: 2024 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Meningkat 6,5 Persen
"Upaya pengurangan pengangguran, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus ditingkatkan dan dilaksanakan secara nyata agar program ketenagakerjaan dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/8/2019).
Edi menyatakan bahwa selama ini pembangunan ketenagakerjaan, khususnya pada bidang penempatan tenaga kerja terus bergerak ke arah yang lebih positif.
Namun, pembangunan ketenagakerjaan masih membutuhkan kerja besar. Termasuk pada bidang penempatan tenaga kerja.
Untuk itu, imbuh Edi, dalam menghadapi tantangan dunia ketenagakerjaan yang semakin kompleks dan berat, dibutuhkan kolaborasi, sinergi, kerja sama, serta mencipatakan berbagai terobosan bersama berbagai pihak.
"Pada bidang penempatan tenaga kerja, penguatan Informasi Pasar Kerja adalah kunci, yaitu terkait data lowongan dan penempatan tenaga kerja," terangnya saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Pelaporan Pusat dan Daerah di Surabaya, Rabu (21/8/2019).
Baca juga: Kemnaker Dukung Pemanfaatan Energi Hijau
Dalam kegiatan yang diikuti diikuti 168 peserta perwakilan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi dan Kabupaten/Kota tersebut, ia menyampaikan saat ini kerja pemerintah tidak hanya fokus pada pendidikan saja, tetapi juga meningkatkan keterampilan melalui pelatihan vokasional.
Kemnaker merupakan salah satu kementerian yang memiliki peran penting dalam mempersiapkan SDM unggul demi Indonesia aju.
Edi menegaskan, upaya penanggulangan masalah pengangguran dan peningkatan kualitas pekerja itu harus dilaksanakan secara nyata.
Tujuannya, agar bisa membawa manfaat bagi tenaga kerja yangpada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dan daya saing nasional.
Baca juga: Kemnaker: Tingkatkan Daya Saing Pekerja Migran agar Tak Tertinggal
Selain itu, Edi juga mengingatkan saat ini dunia ketenagakerjaan juga tengah dihadapkan pada tantangan era digitalisasi. Di mana jenis-jenis pekerjaan lama diprediksi akan hilang. Di sisi lain, jenis-jenis pekerjaan baru akan muncul.
"Perlu dipikirkan dan dicari solusi bersama untuk kelompok pekerja yang kompetensinya perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi sebagai dampak dari revolusi industri 4.0," terangnya.
Ia berharap, program kementerian seperti pelatihan, penempatan tenaga kerja, hingga arah pengembangan suatu wilayah harus dijadikan input dalam sinergi pelatihan dan penempatan tenaga kerja.
"Gagasan tersebut akan terealisasi apabila didukung dengan data dan informasi yang akurat sebagai bahan pemantauan dan evaluasi perencanaan ke depan, baik tingkat pusat maupun daerah" tandasnya.