KOMPAS.com - Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan aktivitas yang wajib diikuti setiap mahasiswa baru.
Tujuannya tak hanya mengenalkan program-program perkuliahan, tetapi juga turut membimbing mahasiswa baru dalam mengikuti pembelajaran agar hasilnya optimal.
Misalnya kegiatan PKKMB di Politeknik Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan ( Polteknaker).
Di sana, mahasiswa baru bahkan mendapatkan pembekalan motivasi maupun mental dari para pembicara, seperti dari Tentara Republik Indonesia (TNI), Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Baca juga: Kemnaker Gandeng ILO Ajak Pekerja Terapkan K3 di Era Revolusi Industri 4.0
Staf Ahli Ekonomi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) Aris Wahyudi pun mengapresiasi Polteknaker dalam pelaksanaan PKKMB ini.
"Ini merupakan langkah antisipasi yang sangat baik agar ke depannya peserta didik ini tidak terkontaminasi dengan radikalisme maupun obat-obatan terlarang," ungkap Aris melalui rilis tertulis, Kamis (1/8/2019).
Selain itu, Aris menyampaikan ada empat tahapan dalam pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai modal bekal untuk menyongsong dunia perkuliahan:
1. Learning to know
Belajar untuk memahami secara mendalam ilmu-ilmu yang bersifat normatif atau teori di dalam perkuliahan.
2. Learning to do
Mengimplementasikan teori yang sudah didapat melalui praktik kerja.
3. Learning to be
Memahami saat ini posisi mahasiswa baru sudah sebagai apa dan juga harus sudah bisa mengubah mindset dan mental.
4. Learning to live together
Belajar bersosialisasi dengan membangun teamwork di lingkungan kampus.
"Saya berpesan agar mereka bisa berlomba- lomba menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya", tutur Aris.
Baca juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0, Kemnaker Hadirkan Pelatihan Bisnis Startup
Aris juga menyampaikan harapannya kepada dosen di lingkungan Polteknaker agar di dalam proses pembelajaran tidak hanya terfokus pada muatan-muatan normatifnya saja.
"Ke depannya para dosen agar tidak hanya berikan muatan yang sifatnya normatif, melainkan muatan yang nantinya bersifat adaptif supaya para peserta didik siap memasuki pasar kerja," ujar Aris.