JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggenjot pelatihan vokasi secara masif yang merupakan program prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal itu sesuai arahan Presiden Jokowi untuk prioritas pembangunan SDM tahun ini.
" Pelatihan vokasi ini jadi lebih digenjot lagi, dan terus melakukan beberapa terobosan, yakni memperkuat dan memperbanyak pelatihan di Balai Latihan Kerja atau BLK, pemagangan terstruktur dan sertifikasi uji kompetensi," kata Sekjen Kemnaker dalam sambutannya yang dibacakan oleh Karo Humas Kemnaker Soes Hindharno pada acara tur media "Sinergi Pers dan Pemerintah dalam Pembangunan SDM Indonesia" di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/4/2019).
Soes menambahkan bahwa upaya membuat masif pelatihan lainnya di BLK sebagai upaya peningkatan daya saing manusia Indonesia, yakni memberikan triple skilling, yakni skilling, up-skilling dan re-skilling.
Skilling diberikan kepada angkatan kerja yang ingin mendapatkan skill, sedangkan up-skilling untuk pekerja yang ingin meningkatkan skilnya, sementara re-skilling untuk pekerja yang ingin mendapatkan keterampilan baru.
"Triple skilling ini untuk memastikan agar daya saing tenaga kerja lebih baik dan sesuai perubahan di pasar kerja," ujarnya.
"Tahun ini naik menjadi 1.000 BLK Komunitas berbasis pesantren," kata Soes.
Menurut Soes, memasuki era industri 4.0 dan teknologi digital, persaingan bisnis dan pembangunan yang semula banyak bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam kini bergeser pada persaingan pada penguasaan teknologi informasi dan kompetensi angkatan kerja yang membutuhkan SDM berkualitas.
"Saya yakin bahwa SDM Indonesia tidak kalah bila dibandingkan dengan negara lain sehingga kita harus bersemangat meningkatkan potensi diri," kata Soes.
Kadisnakertrans Sulsel Agustinus Appang menyambut positif situasi ketenagakerjaan di Sulsel yang berjalan kondusif selama 3 tahun terakhir. Dewan pengupahan yang terdiri dari unsur Apindo, SP/SB, pemerintah dan akademisi, meskipun berbeda pandangan, tetap happy.
"Saya senang perkembangan serikat pekerja di Sulsel tiga tahun terakhir ini. Tiga tahun terakhir ada kepuasan tersendiri menghadapi secara langsung dengan buruh dan pekerja, " kata Agustinus.
Agustinus mengatakan hal itu berdasarkan hasil pantauannya pada beberapa diskusi di dewan pengupahan dan tripartit yang berjalan kondusif.
"Satu minggu terakhir ini tidak ada persoalan atau riak-riak kecil persoalan serikat pekerja atau demo buruh di kabupaten/kota Sulsel," ujarnya.
Plt Kepala BLK Makassar Asadiah dalam paparannya mengungkapkan bahwa target BLK Makassar untuk menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 2019 sebanyak 1.317 paket dengan 21.072 orang. Target sertifikasinya mencapai sekitar 15.632 orang, termasuk BLK Bantaeng sebanyak 90 paket.
"BLK Makassar target 225 paket dengan 3600 orang. Sedangkan UPTD BLK Binaan 774 paket/12.834," kata Asadiah.
Sebelum dialog interaktif, rombongan wartawan Kemnaker menyempatkan berkunjung ke BLK Makasaar. Didampingi langsung oleh Asadiah, 40 lebih awak media melakukan peninjauan ke workshop kejuruan otomotif, las, manufaktur perkakas, manufaktur CNS, listrik dan konstruksi.