KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker) M. Hanif Dhakiri meminta kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) agar mengikuti pelatihan dasar guna memperkuat karakter, profesionalisme, inovasi, dan kerja sama atau kolaborasi dalam bekerja.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Hanif saat memberikan pengarahan kepada 277 CPNS Kementerian Tenaga Kerja ( Kemnaker) di Ruang Serbaguna Kemenaker, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Hanif mengingatkan para CPNS agar memiliki karakter kuat dari segi moral, seperti integritas dan kinerja yang disiplin, ulet, pantang menyerah, semangat serta antusias.
"Adik-adik harus memperkuat karakter diri, baik karakter moral maupun kinerja. Termasuk di dalamnya kecintaan terhadap tanah air, masalah nasionalisme, " ujar Menteri yang memiliki hobi bermusik ini.
Kedua, lanjut Hanif, para CPNS tersebut perlu menguasai masalah profesionalisme dalam bekerja. Dari masa ke masa, sistem birokrasi memiliki tipe yang berbeda-beda.
Namun seiring perkembangan, birokrasi harus tampil sebagai pelayan masyarakat yang artinya harus bekerja sebaik-baiknya agar bisa mengambil kebijakan secara cepat.
"Di tengah dunia yang penuh persaingan ini, pertarungan yang terjadi bukan yang kuat dengan yang lemah, bukan pintar dengan yang tidak pintar. Tapi pertarungan antara yang cepat dengan yang tidak cepat, " ujarnya.
Selanjutnya hal yang ketiga adalah bagaimana cara menghadapi tantangan di luar yang terus berubah sangat cepat.
Pada poin ini Hanif mendorong CPNS harus memperkuat inovasi agar bisa menghadapi perkembangan teknologi yang masif. Pegawai Negeri Sipil ( PNS) pun harus bekerja dengan kreativitas, penuh inovasi dan berkolaborasi.
"Bekerja dengan inovasi, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, membuat kita bisa responsif terhadap perubahan. Kalau Anda tak responsif, Anda lewat. Kalau instansi tak responsif, kita lewat dan tak relevan. Kita betul-betul tak dibutuhkan orang," ujarnya.
"Saya minta adik-adik keluar dari rutinitas, menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif. Sebab kenyamanan selama ini tidak melahirkan inovasi," katanya.
Selanjutnya pada poin keempat Hanif berpesan agar CPNS memperkuat kerja sama dan kolaborasi. Menurutnya, kepandaian intelektual tak ada artinya bagi CPNS, jika tak mampu bekerja sama dan berkolaborasi di dunia birokrasi.
"Kolaborasi sangat penting, jangan sampai selfish atau menjadi pribadi yang tidak bisa bekerja sama dengan orang lain,” pesan Hanif.
Di akhir sambutan, Hanif menuturkan bahwa Kemnaker memiliki kewajiban untuk memastikan bonus demografi menjadi berkah, bukan menjadi bencana.
"Berkah, kalau SDM dipenuhi anak-anak muda yang memiliki soft skill kuat dan hard skill yang baik. Mereka harus punya kompetensi, inovasi dan terobosan yang bagus agar membuat daya saing Indonesia menjadi lebih baik dibanding negara-negara lain, " katanya.
Sementara itu, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Khairul Anwar yang saat itu turut hadir mengatakan bahwa dalam diklat tersebut CPNS akan dibekali hard skill dan soft skill.
"Hard skill terkait dengan pemahaman mendasar tugas dan fungsi di lingkungan kemnaker. Soft skill lebih kepada pentingnya penguatan karakter karena menjadi bekal kita semua dalam menjalankan aktivitas di dunia kerja." katanya.