Membuat Sarung Populer Lewat Gelaran “Fashion Show”

Kompas.com - 09/03/2019, 07:01 WIB
Sri Noviyanti

Editor

Gelaran fashion show di Kantor Kemnaker, Jumat (1/3/2019).Dok Humas Kemnaker Gelaran fashion show di Kantor Kemnaker, Jumat (1/3/2019).

 

KOMPAS.com – Suasana kantor Kementerian Ketenagakerjaan hari itu, Jumat (1/4/2019) tak seperti biasanya. Kondisinya ramai, meriah, karena ada perayaan Hari Sarung Nasional dengan tema “Sarung is My Denim”.

Apa yang membuat beda? Hari itu, Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri bersama pejabat eselon I, II, dan III Kemnaker secara bergiliran berlenggak-lenggok di halaman kantor dengan mengenakan kain sarung atau kain khas Nusantara di atas karpet merah yang digelar.

Disaksikan ratusan pegawai Kemnaker yang juga mengenakan kain sarung dan berdiri di sisi karpet merah, Hanif Dhakiri, Sekjen Khairul Anwar, Dirjen PHI Jamsos Haiyani Rumondang, Dirjen Pengawasan K3 Sugeng Priyanto, Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono bergiliran jalan di atas catwalk bak peragawan dan perahawati.

“Kami ingin mempopulerkan kain sarung sebagai salah satu busana nasional Indonesia.  Semakin populer dan dikenal (maka) sarung akan diminati oleh generasi milenial. Kalau sudah begitu, aka nada dampak ekonomi,” ujar Menteri Hanif  dalam sambutannya seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (8/3/2019).

Menurut Hanif, dampak ekonomi nyata salah satunya adalah tersedianya banyak lapangan kerja.

"Hari ini kami sarungan bersama sesuai tema ‘Sarung is My New Denim’. Selama ini Denim identik dengan jeans. Hari ini kami pakai kebiasaan itu dengan mengganti sarung dan kain nusantara sebagai bahannya. Ini jadi potensi ekonomi dan budaya, " ujarnya.

Hanif menambahkan sejarah sarung sangat panjang. Tapi sekilas, sarung sejak dulu digunakan oleh kaum nasionalis dan santri. Lambat-laun, sarung kemudian dikenal sebagai pakaian di kalangan santri saja. Bahkan belakangan sarung dianggap kampungan atau “Ndeso”.

"Sarungan itu keren. Kita harus keluarkan sarung dari citra negatif atau hanya dianggap mewakili kelompok tertentu. Sarungan  untuk semua orang karena  bagian dari budaya nasional, " ujarnya.

Membudayakan kembali memakai sarung sebagai jati diri bangsa.Dok Humas Kemnaker Membudayakan kembali memakai sarung sebagai jati diri bangsa.

Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut Hanif juga mengajak pegawai Kemnaker untuk mengenakan sarung setiap hari Jumat.

"Monggo di Kemnaker, tiap hari Jumat pakai sarung. Saya tidak akan mewajibkan untuk bersarung tapi kalau (ada yang) hari Jumat pakai sarung, kami kasih jempol," kata Hanif.

Bersamaan dengan itu, Hanif menjelaskan sarung bisa digunakan untuk berbagai macam jenis aktivitas. Misalnya untuk ibadah sholat dan aktivitas lain.

"Intinya, kami ingin sarung kembali populer menjadi budaya nasional dan membantu penciptaan lapangan kerja di bidang produksi sarung. Mari kita harus bangga dengan jati diri Indonesia," katanya.

Terkini Lainnya
Kurangi Kecelakaan Kerja, Kemenaker Targetkan Peningkatan16.230 Ahli K3 Berkinerja Tinggi
Kurangi Kecelakaan Kerja, Kemenaker Targetkan Peningkatan16.230 Ahli K3 Berkinerja Tinggi
Kemenaker
Tingkatkan Daya Saing, Menaker Lepas 750 Peserta Program Magang ke Jepang
Tingkatkan Daya Saing, Menaker Lepas 750 Peserta Program Magang ke Jepang
Kemenaker
Siapkan Unit Teknis Pelayanan Pekerja Penyandang Disabilitas, Menaker Yassierli Bikin Terobosan Baru
Siapkan Unit Teknis Pelayanan Pekerja Penyandang Disabilitas, Menaker Yassierli Bikin Terobosan Baru
Kemenaker
Apresiasi Gerakan
Apresiasi Gerakan "Bangga Jadi Petani", Menaker Yassierli: Petani Itu Mulia
Kemenaker
Job Fair dan Festival Pelatihan Vokasi 2024 Digelar di Bandung Barat, Catat Waktunya
Job Fair dan Festival Pelatihan Vokasi 2024 Digelar di Bandung Barat, Catat Waktunya
Kemenaker
Tidak Ingin Ada PHK, Wamenekar Ajak Karyawan Indofarma Berjuang Bersama
Tidak Ingin Ada PHK, Wamenekar Ajak Karyawan Indofarma Berjuang Bersama
Kemenaker
Menaker Berharap Jaknaker Expo 2024 Jadi Solusi bagi Pencari Kerja
Menaker Berharap Jaknaker Expo 2024 Jadi Solusi bagi Pencari Kerja
Kemenaker
Regulasi Penetapan Upah Minimum 2025 dalam Kajian, Kemenaker Minta Para Gubernur Menunggu
Regulasi Penetapan Upah Minimum 2025 dalam Kajian, Kemenaker Minta Para Gubernur Menunggu
Kemenaker
Lindungi Lapangan Kerja Nasional, Kemenaker Dukung Pembentukan Desk Pencegahan Penyelundupan 
Lindungi Lapangan Kerja Nasional, Kemenaker Dukung Pembentukan Desk Pencegahan Penyelundupan 
Kemenaker
Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Papua, Menaker Dorong Pelatihan Vokasi Berbasis Potensi Lokal 
Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Papua, Menaker Dorong Pelatihan Vokasi Berbasis Potensi Lokal 
Kemenaker
Kemenaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Kerja lewat Naker Expo 2024 di 3 Kota
Kemenaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Kerja lewat Naker Expo 2024 di 3 Kota
Kemenaker
Menaker Ida Sebut Dunia Internasional Berperan Penting Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
Menaker Ida Sebut Dunia Internasional Berperan Penting Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
Kemenaker
Indonesia-Filipina Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Bidang Ketenagakerjaan untuk Hadapi Era Baru
Indonesia-Filipina Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Bidang Ketenagakerjaan untuk Hadapi Era Baru
Kemenaker
Kemenaker: RUU KIA Tingkatkan Pelindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Kemenaker: RUU KIA Tingkatkan Pelindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Kemenaker
Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki
Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki
Kemenaker
Bagikan artikel ini melalui
Oke