KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah Estonia di Tallinn, Estonia, Senin (29/5/2023).
Pertemuan itu diadakan menjelang acara e-Governance Conference 2023 yang bertema "Digital Innovation as Catalyst for Social Change". Indonesia menjadi salah satu negara yang akan memaparkan soal pelayanan publik digital.
Pembahasan utama dalam pertemuan itu adalah perihal program digitalisasi pemerintah Indonesia lewat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Di sisi lain, Estonia sebagai negara dengan pelayanan publik terbaik di dunia juga memaparkan berbagai program dan inovasinya.
Baca juga: Menpan-RB Kritik Tukin PNS: Kerjanya Malas atau Rajin Dapatnya Sama
Acara dimulai dengan pertemuan bersama Executive Director of e-Governance Academy Hannes Astok. Lembaga ini menjadi rumah bagi GovTech Estonia.
Pertemuan kemudian dilanjutkan bersama Chief Executive Officer (CEO) of CR14 Siim Alatalu yang menjelaskan praktik keamanan siber modern.
Menteri Anas kemudian melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of Economic Affairs and Information Technology Tiit Riisalo.
Menurut Menteri Anas, praktik digitalisasi Estonia bisa menjadi contoh yang baik, meski kompleksitas yang dihadapi berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia.
Baca juga: Menpan-RB Sebut Reformasi Birokrasi Tematik Dapat Percepat Dampak Pembangunan bagi Masyarakat
"Saat ini pemerintah Indonesia terus mempercepat integrasi layanan dalam kerangka arsitektur SPBE sesuai arahan Presiden Jokowi. Bapak Presiden menginginkan semua layanan digital terintegrasi, dan tidak buat warga ribet dengan banyaknya aplikasi dan banyaknya pengisian data berulang,” terang Menteri Anas.
Pertemuan kemudian dilanjutkan bersama Secretary of State Estonia Taimar Petekrop yang menjelaskan sistem e-Cabinet Estonia sejak 2000.
e-Cabinet memungkinkan para pejabat untuk memantau agenda strategis pemerintah dan memberikan voting maupun pendapat pada topik pendahuluan sebelum rapat dimulai.
Sistem e-Cabinet Estonia menunjukkan keefektifan dalam proses legislasi, yakni ketika rapat-rapat di Parlemen Estonia menjadi lebih singkat hanya sekitar 30 menit. Pembahasan dimulai terlebih dahulu lewat voting secara digital.
Baca juga: Menpan-RB Sebut Digitalisasi Arsip Negara Penting untuk Rekomendasi Kebijakan Publik
"Kolaborasi bilateral ini diharapkan bisa terus meningkatkan pemahaman kedua belah pihak di bidang pemerintahan digital guna meningkatkan kemampuan kedua negara dalam melayani masyarakatnya masing-masing," kata Menteri Anas.