Genjot Produksi Jagung Nasional, Kementan Lakukan Penanaman Terintegrasi di Kebun Kelapa

Kompas.com - 18/11/2023, 15:21 WIB
Dwi NH,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) lakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (18/11/2023).

DOK. Humas Kementan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) lakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (18/11/2023).

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mendorong percepatan tanam guna meningkatkan produksi padi dan jagung.

Upaya tersebut dilakukan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan dengan program pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (18/11/2023).

Penanaman jagung secara integrasi itu digencarkan sebagai upaya pengoptimalan lahan kelapa untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.

Dengan mengoptimalkan percepatan masa tanam, Andi optimistis pihaknya dapat mengamankan dan meningkatkan produksi sekaligus mencapai jalan menuju swasembada pangan.

Baca juga: Langkah Kementan untuk Capai Target Swasembada Gula Konsumsi pada 2028

Untuk diketahui, Provinsi Sulut memiliki perkebunan kelapa seluas 276.000 hektar (ha). Dari luasan ini, sekitar 1.566 ha merupakan perkebunan negara, 264.953 ha perkebunan rakyat, dan 8.651 ha perkebunan besar swasta.

Pada 2023, Provinsi Sulut mendapat target alokasi dalam mendukung program penanaman jagung secara monokultur dan integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan seluas 34.000 ha.

Kemudian, pada 2024, program penanaman tersebut ditargetkan seluas 110.000 ha. Pada 2023, Kota Manado melakukan penanaman jagung seluas 665 ha yang tersebar di sebelas kecamatan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, langkah tersebut merupakan salah satu upaya strategis dan solusi tepat guna demi mendukung program Kementan, khususnya percepatan masa tanam dan mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Baca juga: Soal Pertemuan Jokowi, Prabowo, dan Ganjar, Said Abdullah Sebut Ini untuk Sukseskan Kemandirian Pangan Nasional

Melalui upaya tersebut, ia yakin bisa memperkuat sinergitas antara komoditas tanaman perkebunan dengan tanaman pangan di Manado.

Andi Nur mengatakan, dampak positif integrasi kelapa dengan jagung tersebut dapat memaksimalkan pemanfaatan lahan usaha tani, meningkatkan produktivitas dan pendapatan pekebun, serta mendongkrak lapangan kerja.

“Kementan memberikan apresiasi atas dukungan dari jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Manado serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut pada kegiatan pencanangan penanaman jagung antara komoditas perkebunan dan tanaman pangan,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/11/2023).

Andi Nur berharap, kerja sama dan kolaborasi dapat terus ditingkatkan untuk menyukseskan program Upaya Khusus (Upsus) padi dan jagung di Sulut.

Baca juga: Resep Sup Krim Ayam Jagung ala Restoran

Jaga ketersediaan dan neraca bahan pangan

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) lakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (18/11/2023).

DOK. Humas Kementan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) lakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (18/11/2023).

Sementara itu, Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Kementan M Rizal Ismail mengatakan bahwa saat ini, stok pangan secara nasional, terutama beras, masih sangat terbatas.

“(Oleh karena itu), komoditas padi dan jagung harus dipenuhi melalui impor untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan,” ucapnya mewakili Dirjenbun Kementan.

Hal tersebut, lanjut Rizal, merupakan dampak El Nino dan perang geopolitik yang berpengaruh terhadap ketersedian pangan dunia, hingga dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia.

Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan secara cepat dan tepat.

Baca juga: Bersama Politeknik AUP, Kementerian KP Evaluasi Penanaman Mangrove di Banten

Demi mendukung program penanaman jagung secara monokultur ataupun integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, Ditjenbun Kementan selaku (Penjabat) Pj Upsus Padi dan Jagung Provinsi Sulut berkolaborasi dengan sejumlah pihak.

Sejumlah pihak yang dimaksud, mulai dari pemerintah daerah (pemda) beserta musyawarah pimpinan daerah (Muspida), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado M Sofyan AP menyampaikan bahwa saat ini, harga jagung sangat memberikan keuntungan bagi petani karena dipatok Rp 6.700 per kg dengan potensi produksi 8 ton per ha.

Adapun pengolahan lahan wilayah kerja Dinas Pertanian Kota Manado akan dilakukan dengan mekanisasi pertanian dengan memanfaatkan Traktor Roda 4 (TR 4), yang telah disediakan oleh Kementan.

Baca juga: Kementan Percepat Masa Tanam untuk Kembangkan Hilirisasi Perkebunan

“Kami akan mendukung penuh pelaksanaan UPSUS peningkatan produksi padi dan jagung di Sulut,” imbuh Sofyan.

Wali Kota Manado diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Manado Atto R Bulo menyampaikan, pelaksanaan program tersebut juga memanfaatkan lahan usaha tani secara efisien sehingga produktivitas dan pendapatan petani juga lebih meningkat melalui pemakaian input produksi yang lebih efisien.

“Dengan terpenuhinya pangan akan menjamin stabilnya tingkat inflasi. Kota Manado memiliki potensi yang sangat baik dalam menjaga kestabilan inflasi,” ucapnya.

Atto mengatakan, target penanaman jagung Kota Manado juga akan ditingkatkan dari 665 ha pada 2023 menjadi 1.000 ha pada 2024.

Baca juga: Bolehkah Minum Kopi di Siang Hari? Berikut Penjelasannya…

Pada kesempatan tersebut, Ditjenbun memberikan bantuan secara simbolis kepada dinas kabupaten atau kota yang membidangi perkebunan berupa benih tanaman kopi, kelapa, vanili, pala, serta pupuk organik dan nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK).

Selain itu, diserahkan pula secara simbolis bantuan benih jagung sebanyak 9.975 kg untuk penanaman seluas 665 ha yang akan dibagikan kepada 122 kelompok tani (poktan) Kota Manado. Penyerahan ini diwakili oleh Poktan Kalisapun, Perintis II, Belimbing kepada Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Kota Manado.

 

Terkini Lainnya
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Kementan
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Kementan
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Kementan
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kementan
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Kementan
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Kementan
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Kementan
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
Kementan
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Kementan
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke