Panen Raya, Jokowi dan Mentan SYL Tinjau Kondisi Petani di Kebumen

Kompas.com - 09/03/2023, 17:43 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kebumen, Jawa Tengah (Jateng).

Kunker tersebut dilakukan guna menilik hasil panen raya nusantara, utamanya di wilayah Kabupaten Kebumen, Jateng. Pemerintah ingin memastikan bahwa panen raya bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengaku bersyukur atas capaian peningkatan produksi panen yang memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan petani.

Menurutnya, capaian tersebut tak lepas dari kerja keras Kementerian Pertanian ( Kementan) dalam melakukan pendampingan maupun memberikan bantuan.

Baca juga: Hadapi Tantangan Perkelapasawitan Indonesia, Kementan Bersinergi dengan Gapki

Untuk diketahui, Kebumen memiliki angka panen sebanyak 428.000 ton gabah dan surplus beras sebanyak 176.000 ton.

“Ini merupakan capaian yang baik untuk Indonesia dan untuk ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini, masyarakat dan petani mendapatkan bantuan peralatan alat mesin pertanian (alsintan) yang cukup banyak, mulai dari traktor, combine harvester maupun power tractor,” ujar Arif melalui keterangan persnya, Kamis (9/3/2023).

Hal tersebut disampaikan Arif saat mendampungi Presiden Jokowi dan Mentan SYL pada gelaran panen raya nusantara di Kebumen, Kamis.

Arif mengatakan, berbagai bantuan tersebut mampu memudahkan petani dalam meningkatkan produksi. Terlebih Kebumen memiliki potensi padi yang luar biasa serta akses distribusi pangan yang luas untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur (Jatim) maupun kota lainnya di Indonesia.

“Ini menjadikan satu hal yang memudahkan petani untuk produksi hingga panen. Insya Allah akan ada panen raya serentak untuk Indonesia yang dimulai dari Kabupaten Kebumen,” kata Arif dalam keterangan persnya, Kamis.

Baca juga: Permudah Izin Usaha, Kementan Sosialisasikan Perppu Nomor 2 Tahun 2022

Sementara itu, Mentan SYL mengatakan, pihaknya akan terus memastikan kebutuhan beras nasional aman.

“Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), satelit standing crop, laporan daerah, dan tinjauan langsung di lapangan, semua data yang ada memiliki hasil yang dan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan,” ungkap Mentan SYL.

Mentan SYL menambahkan, panen raya yang terjadi di seluruh Indonesia telah dimulai pada Maret dengan hasil paling tinggi pada April mendatang.

“Berdasarkan data yang sudah divalidasi, kami berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu secara serentak akan dipanen secara bersama dalam waktu yang sangat singkat ini,” ujar Mentan SYL.

Baca juga: Pupuk Subsidi Terbatas, Kementan Ajak Masyarakat Manfaatkan 2 Program Ini

Sebagai informasi, produksi padi nasional pada 2022 mencapai 54,75 juta ton gabah kering giling ( GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 333,680 ton. Produksi ini meningkat sebanyak 0,61 persen dibandingkan produksi pada 2021 sebesar 54,42 juta ton GKG.

Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar dan mengalami kenaikan sebanyak 400.870 hektar. Luas panen ini meningkat sebanyak 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen pada 2021 yang hanya sebesar 10,41 juta hektar.

Pada Maret 2023, potensi produksi padi di Kabupaten Kebumen mencapai 115.000 ton GKG dengan luas panen 19.000 hektar. Lokasi panen yang paling besar terjadi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal. Varietas yang digunakan adalah Ciherang, Inpari 42, dan Inpari 32.

Selain itu, indeks pertanaman IP-300, potensi produktivitas terjadi sebanyak 7-8 ton per hektar dengan harga gabah kering panen ( GKP) Rp 4.300 per kilogram (kg).

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com