Sosialisasikan AUTP di Bondowoso, Dirjen PSP: Petani Gagal Panen Dibayar Rp 6 Juta

Kompas.com - 04/05/2021, 18:23 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ilustrasi petaniDOKUMENTASI HUMAS KEMENTAN Ilustrasi petani

KOMPAS.com – Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian ( Kementan) Sarwo Edhy mengunjungi Kabupaten Bondowoso untuk mengajak para petani mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP).

“Melalui asuransi ini, para petani hanya diwajibkan membayar premi Rp 36.000 per hektar (ha) per musim tanam, karena yang Rp 144.000-nya kami bantu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” jelasnya.

Sarwo Edhy menjelaskan, dengan membayar Rp 36.000, petani akan mendapat perlindungan apabila mengalami gagal panen.

“Jadi hanya membayar Rp 36.000 (per ha), kalau gagal panen (akan) dibayar Rp 6.000.000 (per ha). Ini program yang sangat baik dari pemerintah,” ungkapnya.

Baca juga: Nilai Tukar Petani Turun, Begini Kata Kementan

Jika mengalami gagal panen, dengan dana yang diberikan melalui program AUTP itu, petani tetap dapat menanam kembali.

Tidak hanya untuk pertanian saja, program AUTP juga disediakan bagi pelaku usaha ternak.

“Untuk peternak juga bisa ikut asuransi, dengan cukup membayar Rp 40.000 per ekor per tahun. Sisanya Rp 160.000 dibantu pemerintah melalui APBN. Jika ternaknya mati atau hilang, akan diganti Rp 7.000.000 (per ekor),” papar Sarwo Edhy.

Dengan mengikuti program AUTP, para petani dan peternak tetap akan mendapatkan hasil atas usaha mereka, meski dilanda bencana tak terduga, baik itu kemarau panjang, musim hujan, hama, penyakit hewan, dan lainnya.

Baca juga: Alasan Khofifah Larang Ekspor Bibit Porang: Tren Menanamnya Tinggi, Petani Butuh Bibit Itu

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pun menyampaikan, pihaknya akan terus menyosialisasikan program AUTP kepada para petani.

“Karena (program AUTP) ini menjadi bentuk perlindungan kepada mereka (petani) dan saat ini sudah banyak petani yang menjadi anggota AUTP,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/5/2021),

Bupati Bondowoso sambut baik ajakan Dirjen PSP

Adapun Bupati Bondowoso Salwa Arifin menyambut baik ajakan dari Dirjen PSP Kementan agar petani dan peternak di Bondowoso dapat mengikuti program AUTP.

Salwa mengatakan, berdasarkan petunjuk teknis dari pusat, lahan yang dapat diasuransikan oleh petani adalah lahan milik petani yang telah tergabung dalam kelompok tani atau Poktan.

Baca juga: Kementan Luncurkan SSI untuk Genjot Sektor Rempah Indonesia

Ia pun menjelaskan, pendaftaran AUTP harus dilakukan melalui kelompok, bukan perorangan. Karena, jika mendaftar perorangan, maka petani tidak akan mendapat subsidi dari pemerintah.

Adapun untuk pendaftaran AUTP membutuhkan beberapa data petani, yakni nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), luas lahan, dan jumlah peta alam.

Sebagai catatan, setiap petani hanya boleh mengasuransikan maksimal 2 ha lahan mereka.

Terkait hal itu, Salwa mengatakan, mayoritas kepemilikan lahan pertanian di Bondowoso tidak sampai 2 ha, sehingga tidak masalah. 

“Rata-rata kepemilikan lahan 0,2 ha, 0,3 ha. Bahkah yang 0,1 ha pun ada. Tidak sampai 2 ha tak masalah tapi kalau lebih tidak boleh,” jelas Bupati Bondowoso.

 

Terkini Lainnya
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke