FAO Apresiasi Capaian Sektor Pertanian Indonesia

Kompas.com - 08/03/2018, 21:19 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan Asisten Direktur Jenderal dan Kepala Perwakilan Regional Badan Pangan Dunia (FAO) untuk Asia dan Pasifik, Kundhavi Kadiresan, di sela the Fourth Jakarta Food Security Summit (JFSS-4) di Jakarta Convention Center Senayan, Kamis (8/3/2018).Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan Asisten Direktur Jenderal dan Kepala Perwakilan Regional Badan Pangan Dunia (FAO) untuk Asia dan Pasifik, Kundhavi Kadiresan, di sela the Fourth Jakarta Food Security Summit (JFSS-4) di Jakarta Convention Center Senayan, Kamis (8/3/2018).


KOMPAS.com-  Asisten Direktur Jenderal dan Kepala Perwakilan Regional Badan Pangan Dunia ( FAO) untuk Asia dan Pasifik, Kundhavi Kadiresan, mengapresiasi capaian Pemerintah Indonesia di sektor pertanian. Secara khusus, ADG FAO mengapresiasi pelaksanaan program asuransi pertanian dan sistem informasi pemantauan pertanian.

Asuransi pertanian, khususnya crop insurance, Indonesia dapat diterapkan dengan baik. Berbeda halnya dengan negara lain yang tidak mudah menerapkan program asuransi semacam itu.

Badan Pangan Dunia juga mengapresiasi penerapan sistem informasi kalender tanam berbasis teknologi yang dapat diakses secara cepat oleh petani dan penyuluh melalui smartphone. Ia pun mendorong diaplikasikannya e-agricultural secara lebih luas.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, memaparkan capaian pemerintah di sektor pertanian melalui program UPSUS. Program ini mencakup semua aspek yang berkontribusi untuk menciptakan sebuah kondisi pertanian yang sehat.

(Baca: Ini Strategi Mentan Amran Bangun Pertanian Nasional)

Aspek tersebut meliputi perubahan mendasar atas kebijakan-kebijakan yang menghambat pelaksanaan program, perbaikan infrastruktur, penguatan peran peran industri hilir, introduksi asuransi pertanian, dan memperpendek rantai pasok komoditas pertanian.

Amran mengatakan, pada tahap pelaksanaannya, program UPSUS mencakup berbagai macam terobosan yang revolusioner.

Pada 2017, produksi padi meningkat sebesar 10,5 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) yang setara dengan 3,23 miliar dollar AS. Kenaikan produksi yang dramatis tersebut juga tercatat pada 43 komoditas pertanian lainnya, termasuk bawang merah dan cabai yang nilai kumulatifnya berjumlah sekitar 27,08 miliar dollar AS.

“Angka ini adalah yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Meskipun El Nino yang menghancurkan wilayah pertanian skala luas, kami masih dapat menjaga pasokan domestik dari beberapa komoditas pangan strategis,” katanya di sela the Fourth Jakarta Food Security Summit (JFSS-4) di Jakarta Convention Center Senayan, Kamis (8/3/2018).

Ilustrasi bawang merah.KOMPAS.com/Kontributor Nunukan, Sukoco Ilustrasi bawang merah.

Bahkan, ia melanjutkan, Indonesia mengekspor beras khusus sejumlah 4 ribu ton, bawang merah 7,7 ribu ton, dan jagung 57 ribu ton. Secara kumulatif, nilai ekspor pertanian 2017 naik 24 persen dibandingkan 2016.

Kundhavi berpendapat Indonesia berpeluang untuk mengekspor produk pertaniannya dengan adanya kenaikan produksi. Pemerintah perlu memperhatikan agar produk pertanian harus berdaya saing, efisien, dan spesifik, misalnya produk pertanian organik.

Lebih lanjut, Kundhavi berharap Indonesia dapat menjadi promotor sistem pertanian Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) dan Organik. LEISA adalah sistem pertanian berkelanjutan dengan input luar yang rendah dan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan efisien.

Amran juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian telah menetapkan target Indonesia sebagai pemasok bahan pangan utama di dunia pada 2045.

Salah satu petani Jagung Sojomerto Kendal, saat memilah - milah jagung.  KOMPAS.Com /Slamet Priyatin Kompas.com /Slamet Priyatin Salah satu petani Jagung Sojomerto Kendal, saat memilah - milah jagung. KOMPAS.Com /Slamet Priyatin

Besarnya sumberdaya yang ada di Indonesia termasuk besarnya keanekaragaman hayati dan ekosistem pertanian, luasnya potensi lahan subur untuk pertanian, melimpahnya tenaga kerja, tersedianya inovasi dan teknologi, serta besarnya potensi pasar dalam negeri dan internasional menjadi dasar penetapan target itu.

Dalam kesempatan ini pula, Kundhavi menyampaikan undangan kepada Menteri Pertanian untuk menghadiri pertemuan tingkat Menteri Pertanian Asia dan Pasifik dalam the 34th Asia and the Pacific Regional Conference (APRC ke-34) di Fiji pada tanggal 9 hingga 13 April 2018.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke