Harga Beras Indonesia Tak Mahal...

Kompas.com - 14/07/2017, 18:07 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com- Kementerian Pertanian memiliki strategi jitu agar harga beras di tanah air mampu bersaing. Sistem produksi, logistik, distribusi, tata niaga serta kondisi geografis negara kepulauan di Indonesia menentukan harga beras.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono, pada Kamis (13/7/2017) mengatakan pemerintah juga memperpendek rantai pasok dan tata niaga beras. Selain itu, pemerintah membangun irigasi 3 juta hektar, embung 30.000 unit, mekanisasi dengan alat mesin pertanian 80.000 unit per tahun, dan efisiensi produksi.

"Hasil yang diharapkan adalah produk beras Indonesia akan berdaya saing dan harganya kompetitif," kata Hari dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (14/7/2017).

Kementerian Pertanian mencatat, produksi padi pada 2016 sebesar 79,4 juta ton gabah kering giling. Produksi padi ini naik 8,3 juta ton atau 11,7 persen dibandingkan pada 2014.

Hari menambahkan , rerata harga beras di konsumen pada Januari 2017 adalah Rp 10.698 per kilogram. Harga ini lebih rendah 0,98 persen jika dibandingkan dengan Januari 2016.

Lebih lanjut, harga beras pada Februari 2017 lebih rendah 1,76 persen ketimbang harga pada Februari 2016. Hal yang sama, pada Maret 2017, harga beras lebih murah 2,39 persen daripada harga per Maret 2016.

Kemudian, harga beras pada April 2017 turun 1,37 persen jika dibandingkan dengan harga pada April 2016. " Harga beras Mei 2017 lebih rendah 0,09 persen dibandingkan harga pada bulan sama tahun 2016," tutur Hari.

Harga beras terkendali

Sepanjang semester pertama 2017, pemerintah mampu mengendalikan harga beras. Harga gabah maupun harga beras berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 3.700 per kilogram gabah kering panen dan Rp 7.300 per kilogram beras. Rerata harga beras Juni 2017 sebesar Rp 10.597 per kilogram. "Sejak Januari hingga Juni 2017 harga beras terkendali,” ujarnya.

Kisaran harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) menunjukkan, harga beras medium pada Minggu-I Juli 2017 yaitu IR 64-3 Rp 8.200 per kilogram, IR64-2 Rp 9.000 per kilogram, dan IR64-1 Rp 10.000 per kilogram. Sementara, stok beras PIBC saat ini mencapai 39.758 ton.

Data dari newsletter blog API memaparkan daftar harga beras 126 negara. Harga beras termahal ada di Bermuda yakni 5,70 dollar AS per kilogram. Sedangkan, harga beras termurah ada di Mesir yakni 0,54 dollar AS per kilogram.

Menurut Hari, harga beras Indonesia pada Maret 2017 sebesar 0,79 dollar AS per kilogram. Indonesia berada di urutan 116 dari 126 negara.

Sebagai pembanding, data laman Bloomberg tanggal 11 Juni 2017 menunjukkan rerata harga beras internasional adalah Rp 13.290 per dollar AS. (Baca: Kementan: Harga Beras di Indonesia Relatif Murah Dibandingkan Negara Lain)

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com