Kopi Indonesia Harus Mendunia

Kompas.com - 13/07/2017, 17:25 WIB
Josephus Primus

Penulis

Penguji dari sejumlah negara melakukan uji cita rasa (cuppng) beberapa jenis kopi spesial (specialty coffee) dari Indonesia dalam Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo di Georgia World Congress Center, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Minggu (17/4/2016) waktu Atlanta. Uji cita rasa kopi ini merupakan salah satu tradisi untuk menentukan skor setiap jenis kopi spesial. Nilai kopi-kopi spesial dari Indonesia rata-rata 83,56 atau di atas standar yang ditetapkan SCAA, yakni 80.KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO Penguji dari sejumlah negara melakukan uji cita rasa (cuppng) beberapa jenis kopi spesial (specialty coffee) dari Indonesia dalam Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo di Georgia World Congress Center, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Minggu (17/4/2016) waktu Atlanta. Uji cita rasa kopi ini merupakan salah satu tradisi untuk menentukan skor setiap jenis kopi spesial. Nilai kopi-kopi spesial dari Indonesia rata-rata 83,56 atau di atas standar yang ditetapkan SCAA, yakni 80.


KOMPAS.com - Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu penghasil kopi terbesar dunia. Dengan luas lahan kebun kopi di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar, produktivitas kopi perlu ditingkatkan.

"Produktivitas kopi domestik harus menjadi 1,0 ton per hektar," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Medellin, Kolombia, pada Selasa (11/7/2017).

Menurut Menteri Amran, sebagaimana rilis yang diterima KOMPAS.com, Rabu (12/7/2017), peningkatan produktivitas tersebut bakal membuat Indonesia menjadi produsen kopi terbesar di dunia, setelah Brasil dan Vietnam.

KOMPAS.com pada 6 Januari 2017 melansir bahwa produksi kopi dalam negeri pada tahun ini menembus 637.000 ton dengan 1,1 juta hektar atau 707 kilogram per hektar. Sementara, produksi kopi pada 2016 mencapai 639 ribu ton dengan luas areal 1,2 juta ton. (Baca:  Kementan Pangkas Target Produksi Kopi Nasional di 2017)

"Peluang industri kopi di Indonesia sangat bagus dengan semakin dikenalnya kopi Indonesia di Eropa dan Amerika, terutama kopi khusus ( specialty coffee) yang menjadi tren dunia saat ini," ungkap Amran.

Istilah kopi spesial pertama kali dipakai pada 1974 oleh Erna Knutsen di Tea & Coffee Trade Journal. Knutsen memakai istilah tersebut untuk menyebut biji dengan rasa terbaik yang dihasilkan di daerah beriklim mikro istimewa. Kopi spesial adalah sebutan yang umum dipakai untuk menyebut kopi gourmet atau premium.

Indonesia mempunyai kebun kopi seluas 1,2 juta hektar dan memiliki specialty coffee seperti kopi gayo, kopi mandailing, kopi lampung, kopi bajawa dan lainnya. Saat ini, sudah ada 14 jenis kopi indonesia yang mendapat sertifikat Geographical Indications sehingga memiliki keunikan dan berdaya saing di tingkat internasional.

Untuk mencapai target itu, pemerintah menyiapkan sejumlah program. Yakni, penyediaan bibit berkualitas tinggi, pemupukan tepat waktu, water management, dan program replanting untuk mengganti tanaman kopi yang sudah tua. Lebih lanjut, Amran akan memperluas areal kopi arabika yang bernilai ekonomi tinggi. Sehingga, populasi kopi robusta dan arabika menjadi berimbang (50:50).

“Pengembangan kopi ke depan juga akan lebih memperhatikan aspek kearifan lokal, sehingga dapat dihasilkan jenis-jenis kopi specialty yang bernilai tinggi dari berbagai daerah. Dalam waktu dekat, Kementerian Pertanian akan mengirimkan beberapa tenaga ahlinya mempelajari kopi ke Vietnam," katanya.

Tantangan budi daya kopi

Amran berkunjung ke Medellin untuk menghadiri pertemuan pertama World Coffee Producers Forum (WCPF). Kehadiran Amran pada forum ini mewakili Presiden Joko Widodo memenuhi undangan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos.

Dalam kesempatan itu, Amran sempat berbincang dengan mantan presiden AS Bill Clinton. Menurut pengakuan Amran, Clinton sempat memberikan perhatian khusus pada sektor kopi di Indonesia.

WCPF merupakan inisiatif pemerintah dan sektor swasta Kolombia untuk menjawab tantangan-tantangan terkini lebih dari 25 juta penduduk dunia yang menggantungkan hidup mereka dari usaha produksi kopi.

Peserta WCPF membahas upaya pengembangan kopi dengan sejumlah pemimpin dunia. Tema yang diangkat yaitu One Coffee Chain, One Coffee Family. Agenda utama pertemuan WCPF membahas mengenai produktivitas, dampak perubahan iklim, serta rantai pasok yang berkelanjutan dari produsen ke konsumen.

Terkini Lainnya
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke