Jelang Innoprom 2026, Menperin Pacu Penyelesaian MoU dengan Rusia

Kompas.com - 09/12/2025, 15:33 WIB
Dwinh

Penulis

KOMPAS.comKementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam memperkuat diplomasi industri di kancah global melalui kunjungan kerja Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita ke Moscow, Rusia, Senin (8/12/2025). 

Kunjungan tersebut berfokus pada percepatan penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja atau memorandum of understanding (MoU) antara kedua negara.

“Kerja sama industri antara Indonesia dan Rusia merupakan fondasi utama dalam upaya meningkatkan daya saing industri dalam negeri ke tingkat global,” ujar Agus dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (9/12/2025).

Langkah tersebut, lanjut dia, sekaligus menandai komitmen kami memperkuat hubungan dengan negara mitra strategis yang berorientasi pada kolaborasi jangka panjang.

Sebagai bagian dari agenda kunjungan, Agus menghadiri pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia Anton Alikhanov.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat Tipis di Awal Perdagangan Hari Ini, Sentuh 8.653

Pertemuan itu tidak hanya membahas percepatan penyelesaian MoU, tetapi juga mengidentifikasi sejumlah potensi kolaborasi baru yang dapat dikembangkan kedua negara.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan industri Indonesia–Rusia. Komitmen percepatan penyelesaian MoU dinilai sebagai langkah krusial untuk memperkokoh kerja sama yang berkelanjutan.

“Kerja sama industri antara Indonesia dan Rusia memasuki babak baru yang lebih konkret dan terarah. Berbagai topik bilateral telah kami bicarakan, seperti penguatan kerja sama pada sektor industri manufaktur, halal, teknologi nirawak, dan lainnya,” kata Agus.

Ia menambahkan, penandatanganan dan finalisasi MoU ini menjadi landasan penting untuk memperluas kolaborasi teknologi, riset, dan peningkatan daya saing industri nasional.

Salah satu capaian utama dari pertemuan tersebut adalah disepakatinya dua perjanjian kerja sama, yakni MoU on Cooperation in the Field of Scientific Research on the Safe Use of Chrysotile Asbestos dan MoU on Cooperation in the Field of Shipbuilding.

Baca juga: Menteri P2MI Teken MoU dengan 3 Gubernur, Upaya Realisasikan Quick Win Presiden Prabowo

Adapun MoU on Cooperation in the Field of Shipbuilding mengatur kerja sama di sektor industri galangan kapal. Melalui perjanjian ini, pemerintah berharap kolaborasi tersebut dapat memberi manfaat signifikan bagi pengembangan industri galangan kapal di Indonesia maupun Rusia.

Sementara itu, MoU on Cooperation in the Field of Scientific Research on the Safe Use of Chrysotile Asbestos mencakup kolaborasi penelitian ilmiah mengenai penggunaan krisotil yang aman.

Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, dua tenaga laboratorium asal Indonesia telah mengikuti pelatihan yang didukung Pemerintah Rusia pada September 2024.

Agus menegaskan bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat besar bagi pengembangan sektor industri manufaktur dan sumber daya manusia (SDM) industri, serta membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara Indonesia dan Rusia.

Lebih lanjut, pertemuan bilateral itu juga meninjau tindak lanjut hasil Sidang Komisi Bersama Indonesia–Rusia, terutama dalam working group on trade, investment, and industry.

Baca juga: DPR Sahkan UU Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Rusia

Agus berharap sejumlah isu strategis dapat segera diwujudkan melalui aksi konkret, termasuk pada sektor industri, rantai pasok halal, perdagangan, logistik, standardisasi dan sertifikasi, pertanian, serta finansial.

Dukung perkembangan BCIC

Pada kesempatan tersebut, Agus juga menyatakan dukungannya terhadap perkembangan BRICS Centre for Industrial Competences (BCIC).

“Indonesia mendukung penuh kolaborasi yang dijalin dengan Rusia di berbagai forum internasional, salah satunya BCIC yang memiliki potensi memacu digitalisasi industri, teknologi mobilitas baru, sistem transportasi tanpa awak, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan industri kecil dan menengah (IKM), transformasi digital, kecerdasan buatan, dan bio-industri,” ujarnya.

Kemenperin meyakini harmonisasi program melalui kerja sama tersebut akan memperkuat kesiapan Indonesia menampilkan potensi industri terbaiknya pada Innoprom 2026, serta memperluas peluang kerja sama lintas sektor.

Kolaborasi ini juga diharapkan memperkuat akses pasar, meningkatkan rantai pasok, serta mempercepat transformasi industri menuju arah yang lebih modern, kompetitif, dan berkelanjutan.

Baca juga: Menperin Raih Penghargaan Tokoh Akselerator Transformasi Industri Hijau

“Dengan semangat kolaborasi yang terus meningkat, kami optimistis hubungan industri dengan Rusia akan semakin kuat dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan bagi kedua negara,” kata Agus.

Sebelumnya, hubungan diplomatik Indonesia–Rusia yang telah berlangsung selama 75 tahun menunjukkan penguatan signifikan melalui pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni 2025.

Pertemuan tersebut membuka ruang baru bagi kerja sama industri, perdagangan, dan investasi.

“Tahun ini (2025) kami merayakan 75 tahun hubungan bilateral yang memiliki nilai historis panjang. Kami berharap ke depan kolaborasi Indonesia dan Rusia semakin menguat. Kami juga menyambut baik rencana kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Jakarta untuk memperkokoh kerja sama kedua negara,” tutur Agus.

Terkini Lainnya
Jelang Innoprom 2026, Menperin Pacu Penyelesaian MoU dengan Rusia

Jelang Innoprom 2026, Menperin Pacu Penyelesaian MoU dengan Rusia

Kemenperin
Kemenperin Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Kemenperin Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Kemenperin
Kemenperin: Butuh Insentif Melindungi Tenaga Kerja Dalam Ekosistem Industri Otomotif

Kemenperin: Butuh Insentif Melindungi Tenaga Kerja Dalam Ekosistem Industri Otomotif

Kemenperin
Indeks Kepercayaan Industri November 2025 Tetap Ekspansif, Capai 53,45

Indeks Kepercayaan Industri November 2025 Tetap Ekspansif, Capai 53,45

Kemenperin
Sejalan Asta Cita, Menperin Perkuat Pendidikan Vokasi Pacu Kualitas SDM Industri

Sejalan Asta Cita, Menperin Perkuat Pendidikan Vokasi Pacu Kualitas SDM Industri

Kemenperin
Menperin Raih Penghargaan Tokoh Akselerator Transformasi Industri Hijau

Menperin Raih Penghargaan Tokoh Akselerator Transformasi Industri Hijau

Kemenperin
Investasi Manufaktur Global di Luar Jawa Terus Meningkat, Dorong Pemerataan Ekonomi

Investasi Manufaktur Global di Luar Jawa Terus Meningkat, Dorong Pemerataan Ekonomi

Kemenperin
Manufaktur Kembali Lampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Manufaktur Kembali Lampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kemenperin
Menperin Agus Gumiwang: PMI Standard & Poor Global Jadi Indikator Tambahan

Menperin Agus Gumiwang: PMI Standard & Poor Global Jadi Indikator Tambahan

Kemenperin
Menperin Tekankan Pentingnya Pengawasan dalam Pelaksanaan Industri Nasional

Menperin Tekankan Pentingnya Pengawasan dalam Pelaksanaan Industri Nasional

Kemenperin
Wujudkan Asta Cita, Kemenperin Luncurkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional

Wujudkan Asta Cita, Kemenperin Luncurkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional

Kemenperin
Menperin Tegaskan Kesiapan Indonesia Jadi Pusat Inovasi dan Pertumbuhan Tekstil Global

Menperin Tegaskan Kesiapan Indonesia Jadi Pusat Inovasi dan Pertumbuhan Tekstil Global

Kemenperin
Menperin: Regulasi Baru TKDN Prioritaskan Produk Lokal dan Pacu Investasi

Menperin: Regulasi Baru TKDN Prioritaskan Produk Lokal dan Pacu Investasi

Kemenperin
Peringati HBN, Menperin Ajak Generasi Muda Jadikan Batik Bagian dari Gaya Hidup

Peringati HBN, Menperin Ajak Generasi Muda Jadikan Batik Bagian dari Gaya Hidup

Kemenperin
Industri Pengolahan Nonmigas Tetap Menjadi Penopang Utama Ekspor Nasional

Industri Pengolahan Nonmigas Tetap Menjadi Penopang Utama Ekspor Nasional

Kemenperin
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com