KOMPAS.com - Nita Zahro, seorang ibu tunggal berusia 35 tahun, telah membuktikan bahwa keberanian dan tekad dapat mengubah hidup seseorang.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, ia berhasil mendirikan dua salon kecantikan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah mengikuti kursus spa melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2019 di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Berlian, Lombok Tengah.
“Mimpi masa kecil saya adalah punya salon. Akan tetapi, waktu itu belum ada jalan karena harus bekerja setelah lulus sekolah menengah atas (SMA),” ucap Nita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/6/2024).
Ia sadar bahwa untuk meningkatkan derajat hidupnya, dirinya harus menguasai suatu keterampilan yang memungkinkannya untuk mandiri dan berwirausaha.
Baca juga: Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran Gigi Unpad, UGM dan Unair Jalur Mandiri 2024
Karena minatnya di bidang kecantikan, Nita memutuskan untuk mengikuti kursus di LKP Berlian selama kurang lebih dua bulan.
Menurutnya, kursus bukan hanya membuka peluang hidup yang lebih luas, tetapi juga memberikan jalan untuk menjadi seorang wirausahawan sebagai bagian dari pendidikan vokasi.
Sebelum terjun ke dunia usaha, Nita bekerja sebagai ground handling di bandara. Untuk mengejar mimpinya, ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.
Di awal usahanya, Nita juga harus menerima kenyataan karena berpisah dengan suaminya.
Baca juga: 1.122 Pasangan di Blitar Bercerai dalam 5 Bulan Terakhir, 76 Persen karena Faktor Ekonomi
“Saya ingin punya waktu dengan anak-anak dan saya juga sudah bercerai dengan suami. Makanya ingin punya salon dan jadi wirausaha di rumah saja,” jelasnya.
Nita merasa harus memutar otak untuk menghidupi dua anaknya yang masih belia.
Dengan mengikuti kursus spa, ia memperoleh pengetahuan dasar tentang pijat dan perawatan kecantikan.
Walaupun memulai dari nol, ia berhasil mengejar ketertinggalan karena terus berlatih.
Menurutnya, perjalanan kursusnya sangat menarik karena dia juga dibekali dengan pengetahuan tentang kewirausahaan.
“Program PKW memberikan ilmu tentang kewirausahaan, manajemen salon, modal, pemasaran, dan bahkan perbukuan. Semua hal itu sangat saya butuhkan untuk membuka salon,” jelas Nita.
Nita juga sangat terbantu dengan modal yang diberikan setelah menyelesaikan program PKW, yang mencakup alat-alat salon dan spa. Akhirnya, ia berhasil membuka rintisan usaha salon di rumahnya.
“Membuka usaha itu cukup menantang. Di awal, pelanggan saya hanya hitungan jari per minggu,” ucap Nita.
Baca juga: Teken Kerja Sama, JNE Beri Garansi Ketepatan Waktu Pengiriman Paket bagi Pelanggan Shopee
Beberapa bulan setelah membuka rintisan usahanya, Nita merasa belum puas dengan pencapaiannya.
Ia akhirnya mengikuti kursus reguler untuk tata rias rambut, rias pengantin, dan kecantikan kulit.
“Saya tidak mau setengah-setengah dalam membuka salon. Oleh karena itu, saya juga harus meningkatkan ilmu kecantikan lainnya,” ujar Nita.
Masih di LKP Berlian, ia mendapatkan pengetahuan tambahan tentang dunia kecantikan yang lebih lengkap.
Baca juga: Fesyen dan Kriya Dominasi Ekspor Industri Kreatif
Bagi Nita, hal tersebut sangat penting karena ia melihat bahwa industri kecantikan selalu berkembang.
“Saya membuka salon pada siang hari, dan malam harinya saya mengikuti pelatihan di LKP Berlian untuk mendapatkan sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” tutur Nita.
Perjuangan Nita membuahkan hasil manis. Setelah melalui banyak kesulitan, ia berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Selama lima tahun terakhir, salon yang awalnya hanya dari rumahnya, kini telah berkembang menjadi dua cabang pada awal 2024.
Baca juga: Cara Buka Rekening BCA secara Online, Praktis Tidak Perlu ke Kantor Cabang
Salon milik Nita menawarkan layanan lengkap, termasuk rias rambut, rias pengantin, eyelash, dan sulam alis. Semua alat yang digunakan sudah sesuai standar, sehingga pelanggan merasa nyaman.
“Dari salon ini, Alhamdulillah, saya sudah bisa meraih keuntungan dua digit, mencapai Rp 15 juta,” ujar Nita.
Manfaat dari kursus tidak hanya dirasakan oleh Nita secara pribadi, tetapi juga lingkungannya.
Dari salonnya, ia membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Saat ini, Nita memiliki delapan karyawan yang membantunya di salon.
Baca juga: Salon Sapi di Tanjung Priok Sediakan Jasa Pijat hingga Mandikan Hewan Kurban Gratis
Tak jarang, ia juga membuka kursus bagi para karyawannya atau orang-orang yang tertarik belajar di bidang kecantikan.
“Saya ingin membuka lembaga kursus dan pelatihan juga, karena saya ingin memberikan kesempatan bagi orang-orang seperti saya yang berusaha bangkit dari keterpurukan,” imbuh Nita.
Sebagai informasi, program PKW merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan.
Kisah Nita adalah salah satu dari ribuan praktik baik dalam pelaksanaan program PKW.