KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan (Kalsel) Daryatno menunjukkan wajah sumringah saat keluar dari Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (5/7/2024).
Daryatno melenggang melewati kerumunan orang dengan menggenggam sebuah piala Anugerah Merdeka Belajar (AMB) 2024.
Malam itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel mendapatkan penghargaan untuk kategori Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan, bersama Pemprov Bali dan Kepulauan Riau.
“Kami termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kalsel lewat Gerakan Merdeka Belajar demi mencetak generasi muda Banua (desa) yang tangguh menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Buku Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
Daryanto mengatakan, hal paling sulit dalam mentransformasi SDM pendidikan di wilayahnya adalah mengajari guru-guru yang berusia tua perihal teknologi digital.
Dia menyebutkan, guru sepuh yang jumlahnya tidak sedikit tersebut tergolong gagap teknologi (gaptek). Kendala ini menjadi tantangan mengingat proses pendidikan saat ini mengharuskan siapa pun melek teknologi.
“Syukurlah, berkat usaha keras dan keinginan meningkatkan kemampuan diri, para guru yang gaptek itu pun bisa menyesuaikan,” ungkapnya.
Daryanto mengatakan, keberhasilan itu menjadi bukti bahwa Kurikulum Merdeka berhasil membantu transformasi SDM pendidikan di wilayah Kalsel.
Menurutnya, pengalamannya mengajari para guru sepuh soal teknologi menjadi hal yang paling berkesan sepanjang instansinya bekerja dengan pihak-pihak yang menerapkan Merdeka Belajar.
“Awalnya saya juga ragu, mereka bisa apa enggak. Namun, lama-lama para guru itu membuktikan bahwa dengan bersungguh-sungguh mempelajari hal baru, ketertinggalan mereka bisa dikejar,” ujarnya.
Adapun Daryanto datang ke Jakarta menerima penghargaan tersebut mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Dia mengatakan, gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu gembira wilayahnya dianugerahi penghargaan tersebut.
“Pak Gubernur menyampaikan terima kasih atas apresiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan Anugerah Merdeka Belajar ini,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Paman Birin menyatakan, dirinya selalu menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi langkah-langkah baik demi meningkatkan kualitas SDM di Kalsel lewat bidang pendidikan.
Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa pendidikan yang bermutu merupakan bagian tak terpisahkan dalam membangun SDM berkualitas dan berbudi pekerti luhur.
Salah satu kabupaten di wilayah Kalsel, Hulu Sungai Tengah (HST), juga menerima tiga Anugerah Merdeka Belajar 2024, yakni untuk kategori Anugerah Utama, Transformasi Anggaran Pendidikan, serta Transformasi Pembelajaran.
“Semua penghargaan itu diharapkan menjadi motivasi dan inspirasi bagi pemerintah kabupaten/kota di Kalsel bisa mendapatkan anugerah serupa,” kata Paman Birin.
Adapun Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) memberikan apresiasi kepada 51 pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota dalam Anugerah Merdeka Belajar (AMB) 2024.
AMB 2024 merupakan bentuk apresiasi kepada para kepala daerah yang terus berkomitmen mendorong transformasi ekosistem pendidikan di daerahnya masing-masing.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD Dikdasmen Iwan Syahril mengungkapkan, AMB 2024 merupakan upaya mendorong pemangku kepentingan lain di berbagai daerah di Indonesia untuk terus membersamai Gerakan Merdeka Belajar.
“Kemendikbudristek mengucapkan terima kasih tak terhingga atas dedikasi mereka, yang mempunyai visi, harapan, dan mimpi-mimpi yang sama tentang masa depan Indonesia,” katanya.
Iwan mengatakan, mereka yang percaya bahwa Gerakan Merdeka Belajar yang dimulai dari langkah kecil akan menjadi lompatan besar transformatif untuk menentukan arah Indonesia di masa mendatang.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim Anwar mengatakan, terwujudnya cita-cita Merdeka Belajar bukanlah capaian diri atau instansinya, melainkan keberhasilan bersama para stakeholder pendidikan.
Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan Gerakan Merdeka Belajar di berbagai tempat menjadi bukti nyata dari kepemilikan bersama Gerakan Merdeka Belajar yang didesain untuk mengakselerasi kualitas pendidikan Indonesia dan sudah sepatutnya terus dilanjutkan.
“Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menekankan kembali bahwa Gerakan Merdeka Belajar yang sudah kita jalankan selama lima tahun terakhir sekarang adalah milik Ibu dan Bapak semua,” katanya.
Nadiem mengatakan, Gerakan Merdeka Belajar juga menjadi milik para kepala daerah, kepala sekolah, guru, serta orang tua dan anak-anak Indonesia.
Adapun terdapat tujuh kategori dalam penghargaan AMB 2024, yakni Pengelolaan Program Indonesia Pintar, Transformasi Pendidikan Vokasi, Transformasi Anggaran Pendidikan, Transformasi SDM Pendidikan, Transformasi Pembelajaran, Transformasi Pengelolaan Pendidikan, dan Kategori Utama.